Wednesday 14 November 2018

Jalur KA Pelabuhan Tanjung Perak: Mati Segan Hidup Juga Enggan

Sebagai negara maritim, Indonesia punya ratusan pelabuhan laut yang memiliki fungsi dan sekala vitalitas yang beragam, mulai dari fungsi dermaga wisata lokal hingga pelabuhan kapal kargo skala internasional. Beberapa dari pelabuhan yang ada, khususnya di pulau Jawa, tidak hanya terkoneksi dengan infrastruktur angkutan jalan raya, namun juga terkoneksi dengan angkutan kereta api. Dalam catatan sejarah sebelum kemerdekaan Indonesia, banyak pelabuhan di Sumatera, Jawa hingga Madura memiliki koneksi prasarana jalur KA ke pelabuhan laut karena berperan vital mengantarkan komoditas ekspor penting pada masanya, dari daerah penghasil komoditas langsung ke dermaga kapal besar, sehingga memudahkan pengangkutan barang langsung ke kapal kargo. Namun eksistensi jalur KA di pelabuhan ini kurang mendapatkan perhatian, terlebih pada masa-masa pasca kemerdekaan Indonesia. Kurangnya perhatian pada pengembangan moda kereta api pada masa itu menimbulkan penurunan fungsi infrastruktur KA di pelabuhan, sehingga banyak jalur KA di dermaga yang diputus/ditutup dan tidak angkutan KA ke pelabuhan laut berkurang drastis.

Wednesday 26 September 2018

Rail Clinic-Library Layani Masyarakat Garum

Kereta RailClinic RailLibrary

RailClinic dan RailLibrary. Tidak ada yang tidak tahu KA iconic PT KAI (Persero) ini, kereta berjenis KRD MCW hasil modifikasi (rehab) dari sarana eks komuter Surabaya ini jadi salah satu KA yang sangat dikenal di kalangan railfans. Kereta ini menjadi sarana khusus untuk melayani masyarakat di daerah, terutama untuk mendukung pelaksanaan program CSR nya KAI. Sesuai namanya, kereta yang terdiri dari 2 unit RailClinic dan 2 unit RailLibrary dalam satu rangkaiannya ini difungsikan untuk pelayanan kesehatan dan kepustakaan masyarakat.

Dalam rangka menyambut hari ulang tahun ke 73, pada hari Selasa, 26 September 2018, safari RailClinic dan RailLibrary menyapa masyarakat kecamatan Garum untuk dan memberikan pelayanan masyarakat secara gratis, tanpa biaya sama sekali. Di depan stasiun juga sediakan tenda dan panggung hiburan untuk warga pengunjung yang bergantian menunggu giliran pemeriksaan kesehatan serta untuk anak-anak siswa sekolah dasar yang mendapat kesempatan untuk menyambangi kereta RailLibrary. Hal ini menjadi moment yang baik selain bentuk respon sosial perusahaan kepada masyarakat, sekaligus moment untuk mengenalkan kereta api kepada anak-anak di usia belia.

Friday 11 May 2018

Trip to Ambarawa part 3: Museum Ambarawa



Museum Kereta Api Ambarawa atau Museum Ambarawa, adalah tempat yang sangat tepat untuk siapapun yang ingin mengenal sejarah perkembangan kereta api Indonesia, mulai dari masa-masa awal pembangunan hingga era modern kereta api. Kunjungan saya ke Museum Kereta Api Ambarawa ini adalah yang pertama kali seumur hidup saya, dan akan sangat jarang terulang kembali meskipun saya masih ingin mengunjunginya lagi, maka dari itu saya manfaatkan waktu sebaik mungkin, senyaman mungkin ada disana, mulai dari pagi hingga sore hari. Sebelum saya mulai bercerita pengalaman sehari disana, saya bagikan tips ringan untuk pembaca yang mungkin ingin kesana, baik sendirian, berdua dengan kawan atau pasangan, atau bersama keluarga.

Thursday 10 May 2018

Trip to Ambarawa part 2: Pengalaman Angkot

How a nice day! Agak late pos nih, heheh 😅 Sesuai dengan rencana, pagi ini saya hendak ke museum Ambarawa, tempat dimana banyak railfans ingin mengunjunginya. Yaa meski saya masih ingin berada di penginapan, tapi tempat piknik sama saja seperti tempat belanja, siapa cepat dia dapat, karna karcis kereta wisata sangat terbatas meski ada 3 trip setiap hari libur. Makanya, mau tidak mau saya putuskan untuk early checkout dari penginapan.

Wednesday 9 May 2018

Trip to Ambarawa part 1: Surabaya Trans


How a nice day! Setelah sekian lama, akhirnya hari ini, Rabu 9 Mei 2018, perjalanan yg saya inginkan akhirnya dimulai. Sudah sejak lama aku memimpikan mengunjungi museum KA pertama di Indonesia, museum KA Ambarawa. Mungkin bagi sebagian orang akan mengatakan, "walaa ke Ambarawa aja loh..kan gampang to? Deket aja dari Semarang", iya sih gampang, tapi waktu dan anggarannya nggak pernah sinkron. Apalagi setelah bekerja, meskipun faktor anggaran mulai lebih teratasi namun faktor waktu semakin sempit, sulit mencari waktu luang untuk bepergian jauh. Hari ini sebenarnya bukan hari libur, yang hari libur masih besok Kamis, 10 Mei 2018 yg tanggal merah. Tapi hari ini saya sedikit memaksa untuk libur 'legal', mengganti waktu lembur kerja yang saya dapat di akhir bulan kemarin untuk minggu tutup honor setoran pengajaran. Kalau dihitung-hitung sih agak banyak dapatnya, 18 jam kerja, sama dengan 2 hari kerja, lebih 2 jam. Hehehe! 😂

Friday 16 March 2018

Jelajah Singkat Jalur Mati: Stasiun Tuban



Tuban, nama sebuah kabupaten dan kota yang terkenal dengan sebutan Kota Tuban Bumi Wali, karena terdapat banyak sekali situs sejarah makam para penyebar agama Islam di Jawa, khususnya di Jawa Timur. Tuban dahulu memiliki riwayat moda transportasi kereta api yang tertinggalkan, jalur kereta api cabang yang dahulu dioperasikan oleh NIS berada pada lintas jalur Babat-Tuban-Merakurak ini tak bertahan dari gempuran moda transportasi jalan raya. Meskipun era lokomotif diesel sempat memasuki jalur cabang ini dengan lokomotif tipe ringan seperti BB300 dan D300, jalur kereta api yang berdiri sejak tahun 1918 ini hanya bertahan selama 73 tahun dan akhirnya non aktif pada tahun 1984.  Pusat utama jalur kereta api mati di Kabupaten Tuban berada di tengah kota Tuban.

Wednesday 21 February 2018

Giat Pertama PPKAK dan IRPS Surabaya


Pelestarian sejarah kereta api merupakan konsen utama Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) sebagai salah satu komunitas pecinta kereta api di Indonesia, semua hal tentang kereta api baik sarana, prasarana, maupun kisah bersejarah dari kereta api yang pernah aktif dan berada di sekitar peradaban masyarakat. Mendokumentasikan secara visual, tulisan, serta kenangan langsung terlibat dalam laju aktifitas kereta api adalah bentuk minimum upaya pelestariannya. Tak terkecuali bagi IRPS Kordinasi Wilayah (Korwil) Surabaya sebagai salah satu bagian IRPS yang mendokumentasikan hampir seluruh jalur KA yang pernah ada di Jawa Timur, supaya memiliki manfaat bila dibutuhkan di kemudian hari.


Saturday 10 February 2018

Jelajah Singkat Jalur Mati: Stasiun Pesantren

Di persepuran Indonesia, membaca nama "Pesantren" mungkin sebagian besar orang akan teringat, "Oh itu eks stasiun/halte Pesantren yang ada di Kediri...". Tidak salah sih, halte Pesantren adalah salah satu pemberhentian kereta api kelas trem di jalur cabang Kediri-Pare-Jombang, jalur yang dulunya milik Kediri Stoomtram Maschapij (KSM). Namun saya tidak membahas tentang halte Pesantren KSM itu, karena ternyata di Jawa Timur ada pemberhentian lain yang juga bernama Pesantren loh! Pos pemberhentian kereta api ini adalah stasiun Pesantren.

Sunday 28 January 2018

Jelajah Pendek Jalur Mati: Stasiun Plumpang

Tuban. Tidak satu orang pun yang tak mengenalnya, terutama bagi kalangan umat muslim di tanah Jawa karena Tuban menjadi salah satu destinasi wisata religi. Bagi pecinta kereta api, Tuban terkenal dengan jalur KA non aktifnya yang beberapa tahun ini sempat santer beredar wacara reaktivasinya untuk angkutan barang. Dinonaktifkan jalur KA rute stasiun Babat hingga stasiun Tuban dan Merakurak (jalur mati ini mirip dengan jalur mati Tulungagung-Trenggalek, dimana rute jalur KA terminus di stasiun kecil) pada tahun 1990an, jalur mati ini menjadi salah satu jalur mati yang berumur relatif tidak tua-tua sekali dan jalur mati ini sempat dilalui KA dengan penarik rangkaiannya lokomotif diesel ringan untuk beberapa tahun.

Ada 4 lokasi stasiun yang saya bersama-sama kawan-kawan IRPS Surabaya kunjungi, diantaranya stasiun Plumpang, stasiun Pesantren, stasiun Tuban, dan paling ujung adalah stasiun Merakukak. Pada post pertama ini, saya akan memulainya dari eks stasiun Plumpang.

Tuesday 2 January 2018

Nyaris saja!! Sepeda Motor Hampir Tertemper Gajayana 42

Mengendarai sepeda motor memang tidak cukup hanya lihai mengendarai dan mengendalikan laju sepeda motor saja serta fokus ke lalu lintas yang akan dilalui, namun juga harus memperhatikan sekitar, terutama ketika akan melintasi perlintasan sebidang yang tak terjaga. Seperti yang terjadi di sebuah desa di Rejotangan, Tulungagung, Selasa (1/1/2018) pagi. Karena jarak landasan jalan (kricak yang ditumpuk batu agak besar) dengan rel cukup tinggi, dan teknik melintasinya yang kurang bagus, seorang laki-laki pengendara motor beserta wanita yang kemungkinan adalah ibunya, nyaris tertabrak KA Gajayana dari Jakarta ke Malang yang sudah melintasi stasiun Rejotangan. Padahal batas kecepatan KA di daerah tersebut mencapai 80 km per jam, dan nampaknya pengendara motor tersebut sedikit mengacuhkan suara sirine PJL yang samar-samar terdengar. Ia nampak fokus untuk mendorong motornya yang tergelincir kesulitan naik ke rel, hingga akhirnya masinis KA Gajayana membunyikan Semboyan 35 pada jarak yang sudah sangat dekat bagi KA. Kaget mendengar klakson lokomotif CC206 itu, si pengendara kaget dan langsung lompat dari motor, menarik ke belakang motornya dibantu oleh ibunya yang terlihat sangat panik. Beruntung motornya bisa diangkat dari as rel dan dipinggirkan, selamatlah kedua orang tersebut dari maut yang hampir "mencolek" mereka! (ew/ri)