Tuesday 15 December 2015

Kisah Enjoy Riding Krakatau Ekspress


Jalan-jalan naek kereta api itu sangat menyenangkan! Apalagi kalau jalan-jalan ini semuanya serba "pertama kali", mulai dari rute perjalanannya, layanan kereta apinya, sampai rangkaian kereta api yang dinaiki. Menyenangkan pastinya. Memang hari ini sudah lama direncanakan dengan matang, semua pembiayaannya sudah disusun seefisien mungkin, dan waktunya sudah ditentukan secara tepat serta perlengkapan apa saja semua sudah dipersiapkan dengan baik.

Sunday 6 December 2015

Sejarah Baru KA Penumpang Indonesia

Beberapa tahun terakhir banyak prestasi yang sudah ditorehkan dalam bidang operasional kereta api Indonesia, prestasi-prestasi itu ditampilkan dalam bentuk layanan maupun kuantitas operasional kereta api. Rute terjauh merupakan salah satu prestasi operasional kereta api Indonesia yang telah mendapatkan penghargaan dari MURI pada KA angkutan semen relasi Nambo-Banyuwangi. Satu prestasi lainnya adalah tentang jumlah rangkaian kereta api terbanyak. Kereta api Indonesia saat ini terbagi dalam 2 pulau besar, yaitu di Jawa dan Sumatera. 

Saturday 5 December 2015

KLB Inspeksi Safari NaTahRu (Natal dan Tahun Baru)

Beberapa hari yang lalu, saya berkisah tentang sejarah baru KA penumpang, khususnya untuk KA Kertajaya. Sebenarnya pada hari  yang sama juga ada KLB inspeksi di 2 lintas berbeda, yaitu KLB Kais kombinasi Semeru-Ciremai di jalur pantura SMT-SBI dan KLB Kais Railone di lintas SLO-ML-SGU. Namun saya hanya mendapat 1 momen saja dari KLB Kais kombinasi Semeru-Ciremai. 

Ketika itu selepas memotret KA 10222 Kertajaya Ekstra rangkaian panjang, saya kembali menuju Surabaya dan mencari spot yang pas untuk memotret. Selama perjalanan saya bingung spot mana ya yang pas, tapi saya ingin menuju ke Tugu Pahlawan dulu dan cari tempat untuk istirahat, karena KLB-nya menurut kabar yang saya dengar berangkat dari Stasiun Pasar Turi menuju Surabaya Gubeng sekitar jam 3 sore. Saya tiba di depan kantor Bank Indonesia Surabaya, dan menepi sebentar sembari berteduh dari sengatan panas matahari di kota pahlawan ini. Iseng-iseng saya panggil satu teman saya bernama Arman untuk ikut gabung hunting bersama saya. Tapi jam masih menunjukkan setengah 12...wah bisa cukup lama saya disitu, tapi pikir saya tak apa tunggu sejam-2 jam disitu. Saya ingat KA reguler yang akan lewat nih KA Jayabaya, wah menarik ini! Saya buka galeri foto di hape, saya cari foto jadwal KA stasiun Gubeng.

Disana hingga menjelang jam setengah 2, saya beranjak menuju jalan di tepi Kali Mas atau Kali Semut yang ada jembatan KA percabangan shortcutnya. Setibanya disana, secara kebetulan Arman juga tiba bersamaan denganku. Tak berapa lama juga mendadak muncul Yonathan disana, juga menunggu datangnya Jayabaya dan Kais. Tak berapa lama, suara sirine PJL stasiun Surabaya Kota terdengar bersamaan dengan S35 dari KA Jayabaya. Ada kejadian greget saat KA Jayabaya melintas di jembatan Kali Mas, ada remaja warga sekitar yang berdiri di atas jembatan bilah tepian, tak tahu sedang apa dia disana, padahal KA Jayabaya sudah berada di tepi rumah sinyal percabangan shorcut dan membunyikan S35 sekilas. Entah dia itu tidak dengar atau mengira itu S35 loko langsir di stasiun Kota, dia cuek saja. Begitu loko sudah tinggal 30 meteran, S35 dibunyikan dengan keras dan dia pun kaget segera berlari menghindar. Huuff... selamat dia! Tak berapa lama, Yonathan pamit untuk pergi lebih dahulu karena ada urusan yang lain, disana pun tinggal saya dan Arman.

Menjelang jam 15.15, KLB seharusnya sudah berangkat dari Stasiun Pasar Turi, dengan selisih waktu kurang lebih 3 menit dengan taspat hanya 30 km per jam, seharusnya KLB sudah melintas. Namun hingga 15.20 tak kunjung melintas, Arman pun mengecek sumber informasi yang dia punya. Ternyata KLB memang berangkat tepat waktu, namun menuju stasiun Kalimas dahulu sebelum menuju Gubeng. Galau lah kita! Saat itu saya terpikir untuk berpindah ke Pasar Turi, mencari lokasi high angle yang pas, tapi saya merasa tak enak, khawatir bila kita kelewatan KLB-nya. Arman ngeyel pergi kesana dan saya pun ngeyel untuk tetap berada di Kali Mas. Akhirnya perasaan saya benar, beberapa menit kemudian KLB pun melintas pelan. Entah dia lurus menuju Sidotopo Atau turun saya tidak tahu. Tapi setahu saya semestinya dia turun menuju Gubeng. 

Saya dan Arman pulang melewati stasiun Gubeng yang padat jalannya, Arman memutuskan untuk lurus terus ke arah Jalan Kertajaya, tapi saya memutuskan untuk menengok sejenak ke PJL 8. Tak terlihat apakah KLBnya sudah berada di Stasiun atau belum, karena saya terlalu fokus dengan jalannya, saya pun putar balik dan pulang ke kosan. Petang hari saya memperoleh informasi, ternyata KLBnya meninjau dahulu ke stasiun Sidotopo, kemudian ke Gubeng. Owalaa.. ternyata belok dulu ke Sidotopo ternyata. Haha...

Wednesday 25 November 2015

Jalur Mati KA: Visit Eks Stasiun Bondowoso


Hari itu perjalanan yang sangat panjang. Saya sebelumnya tidak menanggapi serius kalau agenda hari itu merupakan perjalanan yang cukup panjang. Sabtu, 21 November 2015 saya diajak Rio pergi hunting, saya hanya diajak saja dan tidak terlalu memperhatikan rundingannya dia dengan temen-temen yang lain. Katanya sih saya diajak hunting Kertajaya ekstra rangkaian panjang, saya pun menyiapkan perlengkapan hunting foto berikut tripot-nya. Pagi-pagi saya berangkat ke Spanjang, titik kumpulnya di stasiun Spanjang dan kami berangkat dengan menggunakan mobilnya Rio. Ternyata kita langsung berangkat ke arah Jember, katanya sih Kertajaya ekstra panjangnya bukan hari itu, tapi masih minggu depan. Wealaa.. Saya, mas Dika, mas Dimas+pacarnya, Rio dan Imam, bergegas ke Leces. Kabar yg saya dengar hari itu ada sebaran kricak di petak Probolinggo-Leces.

Tuesday 13 October 2015

KLB Inspeksi Djoko Kendil Pertama Kali Ke Tulungagung

Tengah malam begini bukannya malah tidur malah  bernostalgia... :D Hahaha... Entah  kenapa saya jadi terkenang kala itu, sesaat saya memandang sebuah foto di pojok folder komputer saya, ingatan saya melayang ke sebuah peristiwa dimana kami RF Tulungagung berkumpul bersama. Ya.. Ingatan ke tanggal 1 Desember 2009.

Friday 2 October 2015

Jalur Mati KA: Tracking Update Tulungagung-Trenggalek Oktober 2015


Menanggapi informasi yang masuk dari pembaca post laporan sebelumnya, hari ini 02 Oktober 2015 saya sempatkan untuk menelisik kembali lokasi-lokasi yang terlewatkan. Berikut hasil penelusuran update saya..

Thursday 17 September 2015

Stasiun Prambon Masa Kini


Kalau ngomongin jalur mati, tentu kita penasaran juga tentang KA apa saja yang dulu melintas disana, jalur tersebut kapan dibangun, sejak kapan jalur tersebut dinonaktifkn, dan stasiun apa saja yang menjadi "prasasti" bahwa jalur tersebut pernah aktif beroperasi. Tapi ketika jalur mati tersebut kembali diaktifkan, apakah stasiun kereta yang menyertai juga ikut direvitalisasi? Keputusan mengoperasikan kembali stasiun yang non aktif harus melewati serangkaian penelusuran atau survey tentang potensi apakah yang ada di sekitar stasiun tersebut, entah itu potensi angkutan penumpang atau angkutan barang. Di Jawa Timur sendiri banyak sekali ruas jalur kereta api yang mati suri, sebagian besar mati diakibatkan oleh ketidakberdayaan kereta api menghadapi persaingan transportasi melawan angkutan jalan raya yang semakin meningkat jumlahnya, sehingga peminat kereta api menjadi semakin berkurang. Itu terjadi pada masa antara tahun 1970an hingga 1990an dengan rute yang terakhir kali ditutup adalah jalur Babat-Tuban pada tahun 1990.

Thursday 3 September 2015

Stasiun Tulungagung Kenangan Tempo Dulu


Tulungagung. Mungkin hanya sebagian orang saja yang mengetahui di mana Tulungagung berada, banyak orang yang saya jumpai dan beberapa saat ngobrol dengan saya pasti ada sebuah kesempatan mereka menanyakan, "sampean asline ngendi mas?" atau "sampean saka pundi mas?" dan saya jawab "kula saking Tulungagung pak/bu". Sebagian besar orang pasti akan bertanya dimana Tulungagung berada. Saya sedikit maklum, karena orang akan mengenal sebuah kabupaten/kota berdasarkan objek rujukan yang terkenal, ambillah contoh Kabupaten/Kota Blitar dengan makam Bung Karno atau pak Soekarno sang proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, Kabupaten Kediri dengan pabrik rokok terbesar se-Indonesia yaitu Gudang Garam dan Pondok Pesantren Lirboyonya, dan Trenggalek oleh karena Pantai Prigi yang dikenal air lautnya yang tenang karena berada di teluk. Padahal, di kota saya tinggal saat ini, Surabaya, (setahu saya loh yaa... bukan berarti semua orang juga setahu saya..) Tulungagung juga kurang dikenal, selain dalam bidang angkutan bus, karena ada bus Harapan Jaya yg sangat terkenal itu di rutenya. Banyak warung-warung pecel di Surabaya mencantumkan nama Tulungagung, entah yang bikin nasi pecelnya asli orang Tulungagung atau bukan, tapi tetep yang ternikmat adalah nasi pecel bikinan orang asli Tulungagung.. Hehehehe...

Tuesday 4 August 2015

Pengiriman 35 unit pertama CC206 batch 2 (MD 2015) dari Erie

Erie Shipping News: HOUSTON Arrives, Loads Locomotives for Indonesia; ...: HOUSTON arrived in Erie at 1300 on Thursday and docked at the Mountfort Terminal. The US-flagged ship is in Erie to load 15 locomotives buil...

Sebenarnya ini hanya sebagai "bookmark" agar mudah mencari kalau saya ingin membacanya lagi... hehehe

Tuesday 9 June 2015

Njajal Jalur Shortcut

Jalur shortcut Surabaya Kota, masih sangat baru difungsikan meski sudah cukup lama dibangunnya. Jalur KA ini memang hanya beberapa ratus meter saja, namun jalur ini sangat fenomenal bagi kalangan pecinta KA di Jawa Timur khususnya di Surabaya. Bagaimana tidak, jalur ini adalah jalur KA baru dan jalur menanjak curam di tengah kota Surabaya setelah ruas jalur Surabaya Pasar Turi-Sein Pos Segitiga Mesigit-Sidotopo. Dibangun sejak tahun 2010 (kalau saya tidak salah inget), jalur ini 'menyodet' petak jalan Segitiga Mesigit-Sidotopo ini sudah melalui beragam uji coba melintas,

Thursday 9 April 2015

Jalur Mati KA: Sebuah petunjuk dari mimpi

Beberapa waktu yang lalu, aku bermimpi berada di Kecamatan Papar. Disana aku menyaksikan kegiatan langsiran sebuah rangkaian KA kontener dengan lokomotif berjenis CC204 batch 2. Aku ingat betul, dalam mimpiku itu rangkaian berjalan dari arah timur, KA itu berjalan perlahan menyusuri jalur yang berada di tepi sebuah jalan raya sekelas desa dan dipandu oleh seorang juru langsir menuju stasiun Papar. Sekejap aku berada dalam bagian lain dalam mimpi itu, aku berada diatas lokomotif ujung short-hood, mengikuti gerak langsir lokomotif. Sangat aneh sekali, lokomotif itu langsir menuju jalur yang lain, mengarah ke jalan raya Kediri-Kertosono, dan disana terdapat tiga jalur yang lain. Sampai itu saja yang aku ingat.

Wednesday 4 February 2015

Visit Eka Bakti Karya

Tw. EBK dan eks jembatan jalur lama
Sudah lama blog ini tak terisi artikel baru, maklum kegiatan lagi sepi. Berhubung kali ini ada kegiatan ke salah satu jalur mati ruas pendek di Jawa Timur, saya akan bagikan sedikit cerita dalam blog ini.