Thursday 9 April 2015

Jalur Mati KA: Sebuah petunjuk dari mimpi

Beberapa waktu yang lalu, aku bermimpi berada di Kecamatan Papar. Disana aku menyaksikan kegiatan langsiran sebuah rangkaian KA kontener dengan lokomotif berjenis CC204 batch 2. Aku ingat betul, dalam mimpiku itu rangkaian berjalan dari arah timur, KA itu berjalan perlahan menyusuri jalur yang berada di tepi sebuah jalan raya sekelas desa dan dipandu oleh seorang juru langsir menuju stasiun Papar. Sekejap aku berada dalam bagian lain dalam mimpi itu, aku berada diatas lokomotif ujung short-hood, mengikuti gerak langsir lokomotif. Sangat aneh sekali, lokomotif itu langsir menuju jalur yang lain, mengarah ke jalan raya Kediri-Kertosono, dan disana terdapat tiga jalur yang lain. Sampai itu saja yang aku ingat.


KA Dhoho di stasiun Papar
Itu memang sebuah mimpi, tapi setelah beberapa bulan berlalu sebuah artikel blog membuat aku terhenyak seolah mimpi itu sebuah pertanda. Dalam blog tersebut, sang blogger yang sepertinya juga seorang pecinta kereta api, menuliskan beberapa data mengenai rute jalur mati beserta data kilometernya. Dia menuliskan data sekilas tentang semua jalur mati KA yang berada di Jawa mulai dari ujung timur Pulau Jawa, yaitu Daop 9 Jember, hingga ujung barat Daop 1 Jakarta.

Sebenarnya sudah lama aku menaruh curiga dengan kondisi tanah di sebelah timur peron stasiun Papar, dekat dengan perlintasan di utara stasiun. Ada bagian tanah yang menyimpang ke arah timur. Dulu aku menduga mungkin itu jalur lori tebu atau mungkin sebuah jalur badug, dan sebuah begas pondasi peron di timur stasiun. Saat aku membaca data rute jalur mati di Daop 7 Madiun, sejenak aku terbelalak membaca rute Papar-Pare! Ya, mimpiku itu bagaikan menunjukan kepadaku bahwa ada percabangan jalur KA yang lain di Kabupaten Kediri, yang memecahkan antara jalur KA aktif dan jalur KA non aktif. Dulu aku mengira hanya stasiun besar Kediri saja yang menjadi pangkal percabangan bekas jalur Kediri Stoomtram Maschapij, ternyata stasiun Papar juga menjadi akses jalur KA yang lain menuju kota Pare.

Berikut kutipan data jalur-jalur mati:

Daop I [255,235 KM] :
1) Mencakup Lintas Rangkasbitung-Labuan (KM 0+000 sampai dengan KM 56+477 );
2) Mencakup Lintas Cilegon-Anyerkidul (KM 10+850 sampai dengan KM 20+900);
3) Mencakup Lintas Saketi-Bayah (KM 0+000 sampai dengan KM 89+350);
4) Mencakup Lintas Karawang-Rengasdengklok (KM 0+000 sampai dengan KM 20+845);
5) Mencakup Lintas Karawang-Wadas (KM 0+000 sampai dengan KM 18+360);
6) Mencakup Lintas Cikampek-Wadas (KM 0+000 sampai dengan KM 15+850);
7) Mencakup Lintas Cikampek-Cilamaya (KM 0+000 sampai dengan KM 27+119);
8) Mencakup Lintas Cigading-Anyerkidul (KM 3+762 sampai dengan KM 20+649);

Daop II : [200,358 KM]
9) Lintas Cibangkonglor -Dayeuhkolot - Soreang - Ciwidey dari KM.4+564 sampai dengan KM 40+396;
10) Lintas Sepur Simpang Cibangkonglor - Kavaleri;
11) Lintas Dayeuhkolot - Majalaya KM 11 +708 sampai dengan KM 29+222;
12) Lintas Rancaekek - Tanjungsari dari KM 0+000 sampai dengan KM 11+250;
13) Lintas Cibatu-Garut - Cikajang dari KM 0+000 sampai dengan KM 47+214
14) Lintas Banjar - Pangandaran - Cijulang dari KM 0+000 sampai dengan KM 82+160 ;
15) Lintas Tasikmalaya - Indihiang - Pirusa dari KM 0+000 sampai dengan KM 5+400.

Daop III : [69,924 KM]
16) Lintas Cirebon - Kadipaten dari KM 0+000 sampai dengan KM 48+824;
17) Lintas Cirebon - Cirebonpelabuhan dari KM.0+000 s.d. KM 2+300;
18) Lintas Cirebonprujakan - Kegiren dari KM 0+000 s.d. KM 0+750;
19) Lintas Jatibarang - Indramayu dari KM .0+700 sampai dengan KM .18+752.

Daop IV : [519,83 KM]
20) Mencakup Lintas Yogyakarta-Ambarawa (KM 70+300 sampai dengan KM 83+440);
21) Mencakup Lintas Kedungjati-Ambarawa (KM 0+000 sampai dengan KM 36+700);
22) Mencakup Lintas Kaliwungu-Kendal-Kalibodri (KM 0+000 sampai dengan KM 17+600);
23) Mencakup Lintas Semarang-Demak-Kudus-Pati-Juana-Rembang-Lasem-Jatirogo (KM 0+000 sampai dengan KM 155+688);
24) Mencakup Lintas Juana -Tayu (KM 0+000 sampai dengan KM 24+554);
25) Mencakup Lintas Kudus-Mayong-Bakalan (KM.0+000 sampai dengan KM 18+000);
26) Mencakup Lintas Demak-Purwodadi-Wirosari-Kunduran-Ngawen-Blora (KM 0+000 sampai dengan KM 104+200);
27) Mencakup Lintas Rembang -Blora-Cepu (KM 0+000 sampai dengan KM 72+100);
28) Mencakup Lintas Bojonegoro-Jatirogo (KM 0+000 sampai dengan KM 48+918);
29) Mencakup Lintas Wirosari-Kradenan (KM 0+000 sampai dengan KM 11+100);
30) Mencakup Lintas Purwodadi-Ngrombo (KM 0+000 sampai dengan KM 7+733);
31) Mencakup Lintas Kudus-Mayong-Bakalan (KM 0+000 sampai dengan KM 23+700).

Daop V : [96,706 KM]
32) Lintas Purwokertotimur - Wonosobo KM 29+200 sampai dengan KM 119+225;
33) Lintas Banjarsari - Purbalingga KM 0+000 sampai dengan KM 6+681.

Daop VI : [91,74 KM]
34) Mencakup Lintas Yogyakarta-Ambarawa, ( KM 0+000 sampai dengan KM 70+300)
35) Mencakup Lintas Yogyakarta-Palbapang (KM 0+000 sampai dengan KM 14+900);
36) Mencakup Lintas Purwosari-Kartosura (KM 5+840 sampai dengan KM 12+319);

Daop VII : [363,959 KM]
37) Lintas Jombang-Pare-Kediri (KM 0+000 sampai dengan KM 49+522);
38) Lintas Jombangkota-Babat (KM 0+000 sampai dengan KM 70+220);
39) Lintas Madiun-Ponorogo-Slahung (KM 0+360 sampai dengan KM 58+345);
40) Lintas Papar-Pare (KM 0+000 sampai dengan KM 15+300);
41) Lintas Pare-Pohsete (KM 0+000 .sampai dengan KM 12+811);
42) Lintas Pare-Konto (KM 0+000 sampai dengan KM 9+895);
43) Lintas Pulorejo-Kandangan (KM 0+000 sampai dengan KM 12+982);
44) Lintas Krian-Ploso (KM 26+536 sampai dengan KM 45+000);
45) Lintas Gurah-Kuwarasan (KM 0+000 sampai dengan KM 9+448);
46) Lintas Pesantren-Wates (KM 4+950 sampai dengan KM 18+582);.
47) Lintas Brenggolo-Jengkol (KM 0+718 sampai dengan KM 10+289);
48) Lintas Tulungagung-Tugu (KM 0+000 sampai dengan KM 48+375);
49) Lintas Ponorogo-Badekan (KM 0+000 sampai dengan KM 48+535).

Daop VIII : [718,209 KM]
50) Lintas Babat-Tuban (KM 0+000 sampai dengan KM 37+948);
51) Lintas Jombang-Babat, antara Nguwok-Babat (KM 70+220 sampai dengan KM 71+431);
52) Lintas Sumari-Gresik (KM 0+000 sampai dengan KM 14+879);
53) Lintas Kandangan-Pasargresik, antara Indro-Pasargresik (KM 9+773 sampai dengan KM 13+665);
54) Wilayah antara Tanjungperak-Jembatan Merah (4,965 KM);
55) Wilayah antara Wonokromo-Jembatan Merah (8,400 KM);
56) Wilayah antara Jl.Raya Gubeng-Jl.Pang.Sudirman (2,000 KM);
57) Wilayah antara Sawahan-Tunjungan (2,800 KM);
58) Wilayah antara Ujung-Krian, dari KM 0+000 sampai dengan KM 37+657 (37+657 KM);
59) Lintas Kamal-Kalianget (di Pulau Madura) dari KM 0+000 sampai dengan KM 177+000;
60) Lintas Kamal-Bangkalan-Tanah Merah (di Pulau Madura) antara-Telang-Bangkalan-Tanah Merah, dari KM 5+700 sampai dengan KM 35+835 (30,135 KM);
61) Lintas Wates-Mojokerto-Ngoro, dari KM 0+000 sampai dengan KM 36+363 (36,363 KM);
62) Lintas Porong-Mojosari-Mojokerto, dari KM 0+000 sampai dengan KM 36.216 (36,216 KM);
63) Lintas Japanan-Bangil, dari KM 1+680 sampai dengan KM 24+765 (23+085 KM);
64) Lintas Bangsal-Pugeran, dari KM 0+000 sampai dengan KM 15+385 (15+385 KM);
65) Lintas Sidoarjo-Tulangan-Tarik, dari KM 25+510 sampai dengan KM 47+657 (22,147 KM);
66) Lintas Krian-Gempolkerep-Ploso, dari KM 0+000 sampai dengan KM 45+542 (45+542 KM);
67) Lintas Malangjagalan-Gondanglegi-Dampit, dari KM 0+000 sampai dengan KM 36+900 (36,900 KM);
68) Lintas Malangjagalan-Singosari, dari KM 0+000 sampai dengan KM 12+100 (12,100 KM);
69) Lintas Blimbing-Tumpang, dari KM 0+000 sampai dengan KM 16+675 (16,675 KM);
70) Lintas Singosari-Malang-Gondanglegi, dari KM,0+000 sampai dengan KM 34+500 (34,500 KM);
71) Lintas Kepanjen-Dampit, dari KM 0+000 sampai dengan KM 31+100 (31,100 KM);
72) Lintas Brongkal-Dinoyo dari KM 0+000 sampai dengan KM 7+300 (7,300 KM).

Daop IX : [177,426 KM]
73) Lintas Jati- Paiton (KM 0+000 sampai dengan KM 36+000);
74) Lintas Klakah-Pasirian (KM 0+000 sampai dengan KM 36+200);
75) Lintas Lumajang-Rambipuji (KM 17+718 sampai dengan KM 76+908);
76) Lintas Balung-Ambulu (KM 0+000 sampai dengan KM 13+801);
77) Lintas Rogojampi-Benculuk (KM 0+000 sampai dengan KM 17+900);
78) Lintas Kabat- Banyuwangilama (KM 76+557 sampai dengan KM 86+200);
79) Lintas Situbondo- Panji (KM 0+000 sampai dengan KM 4+692);

Sumber:
http://themahardhikas.blogspot.com/2011/08/rel-mati-sejarah-yang-tertimbun.html

Kutipan foto:
Rob Dickinson (maaf kalo pemilik fotonya bukan beliau yang disebutkan, boleh di komentari untuk ralat)

3 comments:

  1. BlogSpot ini sangat mendidik dan mencerdaskan

    ReplyDelete
  2. Kalau daop 3 pelabuhan ikut dihitung... daop 3 jatibarang - karangampel - cirebon .
    Sama cabang palimanan.

    Daop 4 pekalongan - wonopringgo , kalibodri - kendal - kaliwungu , wleri - besokor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, betul. Makasii tambahannya.. Hehe 😄

      Delete

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih