Tuesday, 9 June 2015

Njajal Jalur Shortcut

Jalur shortcut Surabaya Kota, masih sangat baru difungsikan meski sudah cukup lama dibangunnya. Jalur KA ini memang hanya beberapa ratus meter saja, namun jalur ini sangat fenomenal bagi kalangan pecinta KA di Jawa Timur khususnya di Surabaya. Bagaimana tidak, jalur ini adalah jalur KA baru dan jalur menanjak curam di tengah kota Surabaya setelah ruas jalur Surabaya Pasar Turi-Sein Pos Segitiga Mesigit-Sidotopo. Dibangun sejak tahun 2010 (kalau saya tidak salah inget), jalur ini 'menyodet' petak jalan Segitiga Mesigit-Sidotopo ini sudah melalui beragam uji coba melintas,
mulai dari menggunakan KLB kereta inspeksi milik dephub, menggunakan rangkaian PPCW kosongan menanjaki jalur hingga menggunakan rangkaian KA petikemas full relasi Waru-Jakarta via Surabaya Pasar Turi. Akhirnya jalur ini resmi dioperasikan untuk dilintasi seluruh KA reguler dan KLB layaknya jalur KA yg lain, mulai untuk KA petikemas Waru-Jakarta, KA penumpang terbaru Jayabaya reborn di akhir tahun 2014, hingga yg terbaru yaitu perpanjangan relasi KRD Bojonegoro ke Sidoarjo.

Banyak rekan railfans lain yg sudah mencobanya, saya sebenernya juga ingin mencoba naik KA yg melewati jalur ini, tapi selalu terbentur waktu dan tentunya dana. Karena sebelumnya hanya ada KA Jayabaya dengan harga tiket 30 ribu, sayang banget kan hanya mencoba 1 petak saja dari Surabaya Gubeng ke Surabaya Pasarturi. Alhamdulillah, mungkin ini keberuntungan dari sebuah kesabaran, per Gapeka 2015 ini KA KRD Bojonegoro diperpanjang hingga Sidoarjo melalui jalur shortcut ini. Meskipun tarifnya juga menanjak setinggi tanjakan jalur ini, setidaknya bisa untuk full-trip pergi-pulang dari Wonokromo (karna tempat saya sekarang lebih dekat ke Wonokromo) ke Bojonegoro.

Alhamdulillah, thank's to Putri AH for carriyed me, tanggal 28 April 2015 kemarin saya diajak joyrid KRD Bojonegoro. Kita berangkat sama rekan-rekan railfans lainnya who kindy and  not arrogant dari Wonokromo, meski kondisi keuangan sedikit kritis. Perjalanan ini cukup berkesan karna ini perjalanan yang serba pertama, joyrid KA lokal pertama kalinya di jalur pantura yang ke tembus jalur timur, jalurnya shortcut yg masih cukup baru digunakan secara reguler, dan juga baru kali ini merasakan performa CC201 menanjak di jalur shortcut itu, karna sebelumnya cuma CC206 aja yang aku tahu kuat menanjak dengan rangkaian panjang pula.

KA 472 KRD Bojonegoro tiba di stasiun Wonokromo
Lepas dari stasiun Gubeng, langsung aku ke bordes dan merekam perjalanan 'menegangkan' ini. Dari Gubeng hingga berhenti di Surabaya Pasar Turi aku abadikan dalam video, diselingi suara temen-temen yang riang menikmati perjalanan ini menambah kesan joyrid. Saat menanjak, terlihat asap pekat membumbung dan terdengar raungan CC201 yang menahan beban tanjakan, seberat tanjakan di stasiun Lawang. Kereta perlahan menapaki jalur shortcut hingga memasuki petak utama SDT-STM yang dikepung oleh pemukiman-pemukiman warga. Sesaat kereta tiba di areal monumen Tugu Pahlawan. It's interesting trip, kereta berhenti sejenak menunggu pertahanan sinyal masuk STM menuju SBI tepat di sebelah kompleks Tugu Pahlawan. Seperti perjalanan wisata saja. Hahaa.. Tak lama kereta berjalan kembali dan bersiap meluncur turun membelok setelah melewati Sein Pos Segitiga Mesigit (STM). Sein pos ini sangat terkenal, karena pos ini tak hanya untuk pengaturan sinyal jalur petak SDT/SGU-SBI, SDT/SGU-Mesigit (MST), dan SBI-MST, petugasnya juga berperan sebagai pelaksana perjalanan KA (PPKA). Pernah aku jumpai petugasnya memberangkatkan KA yg tertahan sinyal STM dengan Semboyan 40 dan bertopi merah PPKA.
Akhirnya kereta berhenti di stasiun Surabaya Pasar Turi, awal mula dan terakhir perjalanan KRD Bojonegoro ini. Setelah melewati terowongan KA Pusat Grosir Surabaya, kereta berhenti di jalur 3 yang menjadi spoor lempeng SBI ke MST/SDT/SGU dan spoor lempeng jalur ganda arah Tandes hingga Jakarta. Dulu sebelum KA ini diperpanjang hingga Sidoarjo, menjelang keberangkatannya selalu penuh dengan penumpang dari SBI yang selalu membludak, tp kali ini tidak lagi sebelum KA tiba dari Sidoarjo pada pagi harinya.

KA Blora Jaya Kedungsapur menggunakan DMU KD1
Perjalanan dari SBI hingga Bojonegoro terasa biasa aja, maklum udah sering naek KA ini. Namun sesampainya di BJ lagi-lagi dapat momen pertama kali. Tak diduga akan bertemu KRS Blora Jaya (Kedungsapur) yang menggunakan rangkaian DMU KRD Airport Raillink System (ARS). Rangkaian KRD itu adalah KRD modifikasi eks KD2 maupun KD3 yang berubah menjadi KD1 berfasilitas Air Conditioner hasil rombakan besar BY Manggarai. Sudah cukup lama ingin ketemu KRD itu, tak diduga akan bertemu di Bojonegoro. Jadi ingin merasakan perjalanan dengan KRD Blora Jaya ARS ini, tp gak punya duit dan gak ada kesempatan. Setelah keluar dari stasiun, kami beli nasi pecel pincuk yang ada di depan stasiun Bojonegoro, kami bungkus saja untuk disantap di kereta, karena jeda waktunya tak terlalu lama dengan keberangkatan ke Surabaya. Segera kami boarding pass, sejenak kami berfoto di dekat KA Blora Jaya ARS, dan segera masuk ke KRD Bojonegoro yang kami naiki tadi untuk kembali ke Surabaya.

M1 seragam baru
Di tengah perjalanan, hujan turun hingga Surabaya. Menambah serunya trip joyrid ini. Hingga tiba di SBI, hujan masih turun agak deras tp tak lama juga hujan mereda. KA juga berhenti agak lama untuk berganti kru masinis, ini kesempatan untuk memfoto KRD BJ sejenak saja. Di jalur 6 nampak berjejer rangkaian Argo Bromo Anggrek berbogie K9 yang sedang terparkir di tengah rintikan hujan, rangkaian ini adalah rangkaian pengganti yang disiapkan untuk keberangkatan selanjutnya. Karena KA Argo Bromo Anggrek melayani rute Jakarta-Surabaya yang ditempuh hanya kurang dari setengah hari setiap harinya, sehingga setiap beberapa hari sekali salah satu atau dua dari 3 atau 4 rangkaian (2 set beroperasi, 1 atau 2 set sebagai pengganti) diistirahatkan dan menjalani perawatan. Dalam rangkaian yang stabling itu digunakan M1 restorasi dan beberapa K1 yang baru menjalani PA dan sudah menggunakan livery baru. 
K1 seragam baru

Agak lama kereta berhenti di SBI karena menunggu pergantian masinis yg sudah brdinas sejak pagi. Sesaat kemudian kereta berangkat melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo, taspat 30 km perjam dari emplasemen SBI hingga turun di ujung jalur shortcut dijajaki dengan perlahan. Terowongan PGS yang menikung tajam membuat ujung lokomotif terlihat dari kereta kedua dari depan, ekonomi 1, karena kereta terdepan adalah bagasi eks K2 sebagai aling-aling. Setelah melintasi PJL depan PGS, kereta membelok ke kanan, menanjak cukup tinggi, membuat lokomotif CC201 mengerang dua kali agar kereta kuat menanjak. Mungkin CC201 ini hanya kuat membawa 7 kereta, sedangkan CC206 sanggup hingga 11 kereta, seperti KA Jayabaya, satu-satunya KA penumpang jarak jauh yang melintas di jalur ini. Menjelang jalur shortcut, kereta tertahan sinyal cukup lama. Mungkin stasiun SB sedangkan melayani KA lain, sekitar jam 16.00 itu waktunya KA Turangga berangkat ke SGU. Setelah sekitar 5 menit kereta kembali berjalan dan tak brapa lama perjalanan KA telah sampai di Surabaya Gubeng. Disana saya melihat telah ada KA Penataran dari Blitar di jalur 2, dan di jalur 6 terlihat KA Turangga sedang pelayanan naik penumpang. Tak berapa lama KA kembali berangkat menuju Wonokromo. Tiba lah saya di penghujung perjalanan.

Itulah pengalaman saya joyrid KA KRD Bojonegoro 'new trip', terima kasih untuk para pembaca telah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan saya yg agak semrawut ini. See you..
KRD Bojonegoro 474/475


11 comments:

  1. SAKING PENASARAN kemarin tgl 07-Mei-2016 aku naik Jayabaya dari pasar senen ke sidoarjo,berangkat pkl 12 siang sampai disidoarjo pkl24.00,mantap ,jalur shortcut aku pantengin aja ,lega rasanya ,rasa penasaran ,jalur shortcut terbayar sudah....

    ReplyDelete
    Replies
    1. wiihh mantab pak.. saya aja belum pernah naik Jayabaya.. meskipun tarif Malang-Surabaya Pasarturi cuma 30ribu.. :D

      Delete
  2. Apa KRD tipe MCW seperti KRD Komuter Susi, Sulam, KRD Kedungsepur dan Blora Jaya juga bisa melalui jalur tanjakan diantara Sta Gubeng - Sta Pasarturi? Kalau bisa lumayan dong. Aku harap KRD2 Komuter Susi dan Sulam bisa memperpanjang dinasan nya sampai ke Porong - Lamongan PP, atau mungkin bahkan bisa sampai Bojonegoro atau Cepu. Pasti mantab :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. seharusnya bisa pak.. tapi menurut saya tanjakan shortcut Surabaya Kota itu cukup terjal untuk sekaliber kereta MCW yang sudah berumur. apalagi daya mesinnya cukup kecil, akan tetapi semestinya bisa.. tinggal pemiliknya saja berniat membuatkan rute komuter Gubeng-Pasarturi atau tidak.. tapi sementara ini sudah ada KRD Bojonegoro yang secara reguler 2 trip (4x lewat) melintas jalur ini

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Jadi kalo pingin mencoba jalur shorcut ini bisa naik KRD-Bojonegoro? Soalnya penasaran bgt sama terowongan d PGS itu, sama segitiga mesigit..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya. yang termurah naek KRD Bojonegoro ya minimal rute SGU-SBI atau SBI/SGU (1 petak). ada KA Jayabaya juga yang lewat sini secara reguler.

      Delete
  5. numpang nannya kang...
    untuk pemesanan tiket KRD bojonegoro itu bisa di pesan h-7 atau secara go show (di loket stasiun). karena saya akan melakukan perjalanan dari jogja ke bojonegoro via kereta api..
    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. go show juga bisa kok, biasanya masih tersisa beberapa kursi

      Delete
  6. Sebelum ada jalur shortcut, untuk jalur dari SBI ke SGU dan sebaliknya lewat mana yah pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sejarahnya dulu hendak dibangun jalur shorcut SBI-SGU lewat atas kemudian turun di dekat stasiun SGU, bukti sejarahnya yang masih ada di PJL Jl Ngaglik SBY dimana viaduct yg lebih menyerupai 'tugu gerbang' itu adalah bekas bakal jalur rel dari SBI/MST ke SGU. namun tidak sampai jadi kalo gak lupa saya karena krisis atau masuknya jepang ke Indonesia. Nah selama ini untuk menghubungkan jalur selatan dan jalur utara, KA yang dari SGU mau ke SBI harus ke SDT dulu, sekarang sudah bisa dari SGU langsung ke SBI, malah dari SBI bisa 2 akses, lewat atas maupun lewat bawah menuruni shorcut itu.

      Delete

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih