Wednesday 20 July 2011

Kereta Pustaka

Bersamaan dengan pembukaan “Pameran Perkeretaapian Indonesia dalam Peradaban Bangsa” yang merupakan hasil kerjasama antara Ditjen Sejarah dan Purbakala (Sepur) Kemenbudpar dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilangsungkan di Stasiun Jakartakota, PT KAI meluncurkan “Kereta Pustaka”.  Peluncuran “Kereta Pustaka” ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan peninggalan budaya perkeretaapian Indonesia. Di dalam kereta ini, terdapat berbagai dokumentasi sejarah perkeretaapian Indonesia yang dapat dijadikan sebagai sarana edukasi perkeretaapian.

Kereta pustaka ini hasil dari modifikasi gerbong barang B 80101 yang sudah beroperasi sejak tahun 1980, menjadi kereta perpustakaan pertama di Indonesia. Di dalam kereta ini penumpang dapat membaca buku secara lesehan. Untuk menambah kenyamanan, dilengkapi juga dengan sebuah televisi 32 inch. Rencananya kereta ini baru akan diberlakukan setelah Lebaran. “Jadi penumpang yang bosan di tempat duduknya bisa menyambangi kereta pustaka untuk membaca, menonton, dan bekerja.” Demikian disampaikan Kepala Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT KAI, Ella Ubaidi di sela-sela acara.

     
  Interior (kiri) dan eksterior (tengah dan kanan) Kereta Pustaka pertama di Indonesia.

Sementara ini, pihak PT KAI baru memiliki satu kereta pustaka. Namun, ke depannya akan dibuat empat kereta pustaka lagi. Kereta ini nantinya akan menjadi rangkaian kereta luar kota. Hanya, saja belum ditentukan gerbong ini akan menyatu dengan kereta jurusan apa.

Proses pengerjaan kereta dilakukan di Balai Yasa Manggarai sejak 22 Juni 2011 dan akan selesai pada bulan Juli ini. Proses pengerjaan kereta dimulai dengan desain gambar lima stasiun cagar budaya yang berada di DKI Jakarta, yaitu Stasiun Tanjungpriok, Jakarta Kota, Manggarai, Pasar Senen, dan Stasiun Jatinegara. Desain juga ditambah lagu dengan gambar bangunan cagar budaya Lawang Sewu, Kantor SCS Tegal, Stasiun Kediri, Stasiun Cilacap, dan Stasiun Cirebon. (Humaska)

Courtesy: www.kereta-api.co.id