Tuesday 28 November 2017

Banjir Merendam Porong, 16 Jam Jayabaya "Tersesat" Di Jatim!!

Pasca hujan lebat dan hujan dengan durasi lama yang merata hampir diseluruh kota Surabaya dan kabupaten-kabupaten di sekitar kota Surabaya, "penyakit" yang mengikutinya pun muncul: banjir. Bahkan bukan hanya banjir, puting beliung pun sempat terjadi di kawasan industri di dekat Waru, Sidoarjo. Terutama di daerah bencana lumpur Porong, yang hampir tiap tahun terjadi banjir di jalan raya Porong, barat tanggul lumpur. Banjir yang terjadi dapat dipastikan merendam tak hanya jalan raya, namun juga merendam jalan rel. Biasanya banjir yang merendam badan jalan rel bisa setinggi hingga 14cm, batas ketinggian yang pasti tak bisa dilalui oleh kereta api dengan lokomotif tipe Diesel Elektrik, sehingga harus menggunakan lokomotif tipe Diesel Hidrolik untuk mengevakuasi KA antara stasiun Porong dan Tanggulangin. Namun berbeda dengan tahun ini, banjir yang terjadi kali ini sungguh di luar dugaan, meski hampir setiap tahun terjadi banjir, namun ini bahkan 5x jauh lebih parah! Menurut informasi yang saya peroleh pada Selasa malam ini, info terakhir menyebutkan ketinggian air sudah mencapai 98cm dari kepala rel!!

Friday 24 November 2017

Hujan, Longsor, dan Pengalihan Rute

Sudah sering terjadi apabila musim hujan telah datang, ketika curah hujan turun melebihi kemampuan lingkungan untuk menerimanya, maka "kawan-kawannya" akan muncul dan menimbulkan kerusakan. Ya. Ketika hujan sangat sering terjadi, banjir dan tanah longsor pasti mengintai, terlebih lagi apabila manusia tidak mau menjaga kelestarian dan kebersihan lingkunan. Kalau bencana alam sudah terjadi, maka kerugian harta, benda, waktu, bahkan jiwa bisa jadi tak dapat terhindarkan. Prasarana kereta api pun tidak luput dari intaian bencana alam yang sering menyertai di musim hujan. Terlebih lagi bila bencana tanah longsor terjadi, tidak ada toleransi untuk kelancaran perjalanan kereta api.