Wednesday 26 September 2018

Rail Clinic-Library Layani Masyarakat Garum

Kereta RailClinic RailLibrary

RailClinic dan RailLibrary. Tidak ada yang tidak tahu KA iconic PT KAI (Persero) ini, kereta berjenis KRD MCW hasil modifikasi (rehab) dari sarana eks komuter Surabaya ini jadi salah satu KA yang sangat dikenal di kalangan railfans. Kereta ini menjadi sarana khusus untuk melayani masyarakat di daerah, terutama untuk mendukung pelaksanaan program CSR nya KAI. Sesuai namanya, kereta yang terdiri dari 2 unit RailClinic dan 2 unit RailLibrary dalam satu rangkaiannya ini difungsikan untuk pelayanan kesehatan dan kepustakaan masyarakat.

Dalam rangka menyambut hari ulang tahun ke 73, pada hari Selasa, 26 September 2018, safari RailClinic dan RailLibrary menyapa masyarakat kecamatan Garum untuk dan memberikan pelayanan masyarakat secara gratis, tanpa biaya sama sekali. Di depan stasiun juga sediakan tenda dan panggung hiburan untuk warga pengunjung yang bergantian menunggu giliran pemeriksaan kesehatan serta untuk anak-anak siswa sekolah dasar yang mendapat kesempatan untuk menyambangi kereta RailLibrary. Hal ini menjadi moment yang baik selain bentuk respon sosial perusahaan kepada masyarakat, sekaligus moment untuk mengenalkan kereta api kepada anak-anak di usia belia.



Saya tidak ingin menyia-siakan kegiatan yang jarang-jarang ada di Jawa Timur ini, khususnya di Daop 7 daerah selatan. Kebetulan saya juga masuk kerja sif siang, jadi ada waktu untuk meliput kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis kereta api ini. Acara yang dilaksanakan di stasiun Garum itu dimulai pada jam 7.30an, namun jam 7.15an KLB RC-RL ini sudah tiba di stasiun Garum, sesaat sebelum saya juga sampai di perlintasan timur stasiun Garum. KA RC-RL ini tiba sebelum Gajayana 42 melintas, berhubung jalur 1 Garum hanya bisa dimasuki melalui wesel timur, jadi KLB dimasukkan di jalur 3 terlebih dahulu. Setelah Gajayana 42 melintas, KRD RC-RL dilangsir menuju jalur 1. Setelah KA 142 melintas, saya bergabung dengan rekan IRPS saya yang juga warga Blitar untuk meliput di stasiun. Di kereta RailClinic, tersedia layanan pemeriksaan kesehatan mata, pemeriksaan gigi, juga tersedia apotik gratis. Sedangkan di kereta RailLibrary tersedia bacaan pengetahuan umum untuk anak-anak, tersedia 6 tablet e-library dan video edukasi.

Kereta yang pertama kali saya masuki adalah kereta RailLibrary yang unit TC (jenis kereta yang dilengkapi kabin masinis/Train Control), saya excited sekali, interiornya nyaman, ada dinding sekat yang baliknya ada layar LCD besar yang menampilkan video tentang KAI. Terdapat beberapa rak yang berisi beberapa buku pengetahuan umum dan majalah. Unit RailLibrary yang beralaskan karpet empuk ala ballroom hotel ini juga dilengkapi dengan 2 sofa ukuran medium berwarna coklat seperti warna karpetnya. Tidak hanya buku-buku, di unit RailLibrary TC ini juga dilengkapi dengan big tablet dengan sistem operasi Windows 10 sebagai media e-library yang dapat digunakan untuk mengakses fitur video edukasi, e-book, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, di unit TC sudut persambungan juga terdapat bilik toilet dan bilik ukuran 1 orang.










Beralih ke kereta RailLibrary satunya, ternyata kereta ini pada saat acara difungsikan sebagai "ruang tunggu" untuk peserta periksa kesehatan gratis menunggu giliran sebelum dipanggil menuju kereta RailClinic. Di dalamnya terdapat beberapa seat jok yang mirip seperti di kereta eksekutif, juga terdapat meja oval beserta kursi untuk kru RailClinic atau pegawai KAI mengadakan rapat. Di kereta ini juga terdapat 1 layar LCD besar di dinding sekat kabin yang menampilkan video-video profil kereta api. Di kabin belakang layar monitor tadi, terdapat mini bar dan dapur serta satu bilik toilet. Menyaksikan para peserta periksa kesehatan gratis yang berasal dari masyarakat umum di sekitar kecamatan Garum itu didominasi oleh masyarakat berusia lanjut yang memiliki beberapa keluhan kesehatan. Ada yang memiliki keluhan linu-linu, gangguan penglihatan, bahkan ada juga yang hampir menjadi tuna netra yang hadir diantarkan kerabatnya, dan yang hadir dengan menggunakan kursi roda namun masih bisa berjalan meski beberapa langkah saja, yang menaiki tangga masuk kereta dengan dibantu beberapa petugas KAI dan PKD.


Menilik ke dalam kereta RailClinic yang berdekatan dengan kereta RailLibrary, kereta RC ini dibuat 2 kabin untuk melayani pemeriksaan kesehatan gigi. Saya lihat lumayan lengkap peralatannya, bahkan ada 1 bilik yang dilengkapi dengan seat operasi perawatan gigi layaknya di klinik dokter gigi. Namun tidak seperti seat dokter gigi umum, karena peralatan dokter gigi yang satu ini dilengkapi dengan layar monitor yang menampilkan kondisi ruang mulut dan gigi yang diamati menggunakan stick kamera kecil. Mantab! Pemeriksaan gigi bisa lebih mudah dan cepat. Sama seperti di kereta RailLibrary, di RC ini juga terdapat 1 bilik toilet.

Beralih ke kereta yg terakhir, unit kereta RailClinic yang bertipe TC, terdapat beberapa bilik kecil, Ada bilik pemeriksaan USG, dimana pasien yang mengalami keluhan di daerah perut atau pemeriksaan kandungan, bisa mendapatkan pelayanan USG gratis disini. Di sebelahnya ada bilik pemeriksaan mata. Disini pasien bisa mendapatkan pelayanan cek mata menggunakan mesin elektronik eye scanner, kemudian pasien bisa melakukan cek optik untuk mendapatkan rekomendasi ukuran kacamata bila hendak membeli kacamata. Sekali lagi, layanan cek mata ini juga gratis. Di bilik terakhir merupakan bilik apotik, dimana pasien bisa mendapatkan obat gratis sesuai resep dari dokter/tenaga medis KAI bila pasien memperoleh resep obat untuk dikonsumsi. Namun tidak semua pasien mendapatkan resep obat, ada juga yang mendapatkan resep rekomendasi untuk pemeriksaan lanjutan di klinik eksternal atau balai pengobatan luar. Seperti resep rekomendasi yang diperoleh pasien yang hampir tuna netra tadi, pasien mendapatkan anjuran untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di balai kesehatan mata eksternal.


Ada sesuatu menarik yang sebelumnya tidak saya sadari dari rangkaian KRD RailClinic RailLibrary ini, yaitu 2 dari 4 unit KRD ini sudah tidak dilengkapi kabin masinis lagi, namun begitu, 1 diantaranya tetap dilengkapi mesin disel dan transmisi penggerak underfloor yang dioperasikan secara multiple unit, dan ternyata 1 unit lainnya juga tetap tidak memiliki mesin KRD, sama seperti ketika terakhir kali 4 unit kereta eks komuter susi ini diambil dari 'tempat tinggalnya' di dipo Sidotopo. Saya tidak mengerti kenapa unit kereta itu tetap tidak ditambahkan mesin, mungkin ada sedikit kelainan dengan underframenya sehingga tidak kuat menahan mesinnya yang menggantung itu, atau mungkin tidak ada sparepart mesin utuh yang tersedia di balai yasa.

Dalam kegiatan CSR ini, hadir di stasiun Garum EVP daop 7 Madiun juga bapak camat Garum meninjau jalannya acara yang sebelumnya juga telah dilaksanakan di stasiun Wlingi itu. Di sebuah kesempatan wawancara dengan salah satu reporter media lokal, bapak camat Garum mengapresiasi persembahan dari PT KAI untuk masyarakat di sekitar kecamatan Garum sebagai wujud kepedulian perusahaan kepada masyarakat. Beliau berharap, kegiatan serupa dapat diadakan lagi di masa depan.

Kegiatan safari RailClinic dan RailLibrary ini diadakan 2 hari berturut-turut, setelah di stasiun Garum, esok harinya juga dilaksanakan di stasiun Blitar dan pada sore harinya, kereta RailClinic-RailLibrary kembali menuju stasiun Madiun untuk selanjutnya menuju Bandung. (ew/ri)




















No comments:

Post a Comment

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih