Wednesday 17 August 2016

Naik KA Favorit tapi dengan Tarif Murah

Orang berkata, setiap manusia di dunia ini terlahir dengan jodohnya masing-masing, terlebih juga rezekinya sendiri-sendiri. Semua seperti sudah digariskan oleh Tuhan Yang Maha Agung, tinggal masalah waktu dan ikhtiarnya manusia untuk meraihnya, dalam hal ini adalah niat, usaha, doa dan kesabaran yang besaran. Itu semua menentukan sebagian besar keberhasilan untuk mewujudkan. Kalau semua sudah dijalani, masih ada sebagian kecil musabab yang menentukan keberhasilan, adalah peluang dan keberuntungan.

Sebagai seorang pecinta kereta api, saya menyukai hampir di semua aspek aktifitas yang mampu dan legal untuk dilakukan oleh setiap orang yang memiliki hobi unik ini dan sedikit dipandang aneh bagi sebagian orang yang tidak menyukai kereta api. Berburu foto kereta, mengunjungi stasiun-stasiun, mengoleksi karcis, nyangkruk di pinggir rel dalam jarak aman hanya untuk menonton kereta api yang lewat, dan berkendara santai (enjoy riding) menikmati perjalanan kereta penumpang bahkan tanpa tujuan tertentu alias "mbolang". Kecuali mengoleksi miniatur (kereta model) dengan rupa hampir seperti aslinya kereta api di Indonesia, karena selain tak ada tempat untuk memajang koleksi, memiliki kereta model juga memakan biaya yang tidak sedikit. Jangankan beli kereta model, naik kereta-kereta favorit saja juga hampir mustahil untuk dilaksanakan.

Ngomongin naik kereta api favorit, di Indonesia ini ada strata/kelas kereta api yang (katanya) memiliki fasilitas dan pelayanan yang lebih baik daripada kelas lainnya, yaitu kelas "Argo". Menurut Grafik Perjalanan Kereta Api (gapeka) 2016, terdapat 40 nomor pertama perjalanan KA kelas (dan nama depannya juga..) Argo, dan ada +- 10 hingga 15 nomor selanjutnya kereta api sekelas yang sama namun tak memiliki nama Argo di depannya. Pastinya semua memakai sarana kelas eksekutif. Banyak railfans yang punya keinginan untuk naik kereta-kereta tersebut, namun hanya sebagian saja yang memiliki kesempatan untuk naik beberapa kali. Sebagian besarnya ya ada yang sebatas naik sekali-dua kali, bahkan cuma "cita-cita" (hampir) belaka. Seperti saya ini.. Hahaha.. Boro-boro naik yang "elit", yang kelas ekonomi saja juga sebatas angan-angan. Percaya atau tidak, saya terakhir kali naik kereta kelas ekonomi terakhir kalinya naik Krakatau Ekspress pada bulan awal kelahirannya dulu, tahun 2012 kalau tak salah. Dengan harga karcis non-subsidi saat itu masih 50.000 dan bukan promo. Beberapa bulan kemudian naik menjadi separuh dari kelas eksekutif! Gilee.. Kalau kereta eksekutif lumayan lah beberapa kali  (tidak sering) naik Bima rute Surabaya-Malang dengan tarif 30-40ribu. Kereta kelas Argo yang pertama kali saya naiki adalah Argo Gede, dari Jakarta ke Bandung tahun 2008 kalau tak lupa. Dulu tarifnya masih 50.000, sekarang udah almarhum keretanya, berbarengan dengan KA legendaris Parahyangan yang gugur dalam perjuangan melawan gempuran sepinya penumpang akibat jalan tol. Nama kedua KA tersebut dilebur menjadi Argo Parahyangan. Tarifnya ya antara 50-150ribu. KA Argo lainnya yang pernah saya coba adalah Argo Anggrek, tahun 2015 yang lalu. Saya bersyukur sekali, saya tidak pernah bisa mencoba naik KA dengan nomor perjalanan wahid (4 perjalanan dengan nomor 1,2,3,4 namun saat itu saya naik KA 2) tersebut dan menjadi favorit semua railfans oleh karena tarifnya yang tak pernah bisa saya jangkau. Tapi saya sangat bersyukur itu rezeki dari Allah, saya bisa naik KA tersebut secara cuma-cuma. Rasanya seperti mimpi, serius.. Ada pula yang menjadi favorit saya, seperti Gajayana dan Argo Wilis. Alhamdulillah saya sudah mendapatkan kesempatan naik KA yang mengalahkan pamor sang legenda KA Bima, Gajayana, dengan tarif "traktiran" meski hanya dari Malang ke Tulungagung. Memang tidak sekali-dua kali PT KAI memberikan diskon hingga lebih dari 70% untuk KA jarak jauh kelas Eksekutif, paling rendah pernah dipatok pada harga 10.000, tarif diskon promosi yang menurut saya paling murah dalam sejarah KA Indonesia.

Tahun 2016 ini, menyambut peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, PT KAI memberikan tarif diskon super murah terbatas seharga 17.000. Ajiiib.. Ini durian runtuh bagi kaum railfans nih! Kebetulan saya juga ingin berlibur sekejap waktu, jadi saya ambil kesempatan ini. Meskipun bagi saya naik kereta dengan tarif normal punya cita rasanya maksimum, tapi tak apa lah, sekali ini saja naik diskonan. Hehe.. Tarif berlaku hanya 1 hari saja pada 17 Agustus, tapi pemesanan sudah diumumkan sejak tanggal 8 dan dibuka sejak tanggal 11 Agustus. Saya buka 4 tab browser di laptop ditambah 1 tab untuk membuka email, saya setel situs resmi reservasi PT KAI dan saya cari rute serta tanggalnya, buat siap-siap pesan karcis tepat jam 00.00. Loh, banyak amat bro?? Iya, kebetulan adik saya di rumah tau informasinya, jadi minta tolong dipesankan juga naik Malioboro Ekspress, jalan-jalan ke Jogja pp sama temannya. Saya pun juga ingin ke Jogja naiknya sudah tentu kan: Argo Wilis. Daann..

Begitu tiba jam 00.00, tab saya refresh dan benar saja, seketika situs reservasi lemot abis! Server terindikasi down karena banyaknya yang mengakses situs secara bersamaan, begitu muncul langsung saya klik 'pesan'. Awalnya saya tenang-tenang saja sambil ngebut ngisi formulirnya, tapi bencana yang tak terduga menerjang.. Saya lupa kalau metode pembayaran yang harusnya dipilih adalah "ATM", namun saya melihat ada opsi "CIMB Clicks" langsung saya pilih opsi tersebut di 3 dari 4 pemesanan. Situs mengarahkan ke sub page CIMB Clicks dan saya diminta login, naas, saya tidak dapat login menggunakan baik nomor hape maupun username yang biasa saya pake masuk di situs resmi CIMB Clicks, padahal tidak masalah. Sedangkan 1 transaksi saya pilih ATM dan dinyatakan berhasil (tinggal bayarnya saja), email pemberitahuannya pun masuk. Saya kembali ke 3 tab tadi, saya klik cancel payment dengan harapan saya bisa pesan lagi atau kembali ke formulir. Sialnya, malah keluar ke menu utama situs, yaitu memilih tanggal, rute dan jumlah penumpang alias keluar ke halaman terluar. Saya coba search dan HABIS!! Oh noo...! Saya refresh-refresh lagi dan percuma.. Lemes hati saya.. Dengan segala keputusasaan, saya coba cari rute yang lebih pendek, Solo juga habis, dan adanya hanya sampai di stasiun Madiun. Yasudah saya beli yang itu. Dan segala kepasrahan, pesanan adik saya alihkan naik Gajayana saja dari Malang ke Tulungagung. Saya pikir dia belum pernah naik KA Gajayana, yasudah saya beliin aja, biar dia beli sendiri yang ke Malangnya naik Dhoho.

Ada satu orang teman yang beruntung bisa beli KA Argo Anggrek dari Surabaya ke Gambir Jakarta. Bayangin aja, di jaman sekarang saat tarif karcis  eksekutif Argo tak pernah lepas dari harga +- setengah juta, sekali ini cuma 17.000 sudah bisa ke Jakarta!! Loh mas, kok gak naik itu aja lebih puas?? Iya sih saya ingin juga, kesempatannya ada tapi waktunya yang gak ridho.. Cuma cukup maksimum sampe ke Jogja atau Semarang, tapi saya pilih yang jalur selatan saja.

Terakhir, karcis diskon kadang menimbulkan polemik diantara penggemar, termasuk saya. Ada yang pro dan kontra mengenai karcis spesial ini. Terkadang orang yang berpendapat dari segi sosial mengharapkan karcis ini bisa dimanfaatkan untuk orang yang membuuhkan bepergian dengan kereta api yang lebih nyaman dan terjangkau, di sisi lain orang yang berpendapat realistis karcis ini bisa menjadi alternatif untuk menyalurkan keinginan naik kereta api yang lebih tinggi kelasnya namun tak pernah kesampaian sebab karcisnya yang tak murah. Sehingga orang akan berlomba mendapatkan karcis ini sedini mungkin agar tak kehabisan. Ada yang berbeda pendapat?



2 comments:

  1. akhire olehe ya Dhoho... lumayan Tulungagung - Kediri PP gratis (2015-2017). berangkat siang pulang malam wkwk... yang 2016 begadang semalam dk nyaut blas,error.

    ReplyDelete
    Replies
    1. jarang-jarang pak dhoho bisa gratis kalo gak program nya pemprov.. hehe

      Delete

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih