Friday, 11 March 2016

Wedyaann!! Sancaka Kombinir Argo Wilis!!

Hai readers.. Lama saya tak menulis tentang kereta api... Maklum lah saya menulis juga pas ada aktivitisa tertentu, semisal hunting besar atau ada giat blusukan jalur mati. Sebenernya banyak moment yang saya saksikan, namun tak semuanya sempat terdokumentasikan dalam bentuk tulisan blog. Hehe... Kali ini saya ingin berbagi, di tengah malam ini, atau dini hari, saya akan bercerita tentang moment yang nyaris tak pernah ada di lintas selatan Jawa Timur. Tahulah Anda tentunya dari judulnya.. hehe...

KA 6 Argo Wilis
Yup, kali ini moment kombinir, istilah dalam aktivitas perkeretaapian yang berarti penggabungan 2 KA menjadi 1 rangkaian.  Peristiwa yang baru pertamax kali saya lihat ini, menggabungkan KA Argo Wilis yang mengalami masalah pada gerbong P (pembangkit listrik) di Madiun, sehingga kelistrikannya mati total. Sudah tentu semua lampu dan perangkat AC mati semua, pengaplah jadinya. Tapi mungkin bukan itu yang jadi kendala utama KA Argo Wilis harus tertahan perjalanannya, ada yang lebih penting lagi. yaitu perangkat semboyan akhir rangkaian (semboyan 21), yang bila pada malam hari wajib ditunjukkan dengan lampu warna merah pada kanan-kiri kereta/gerbong paling belakang. Dan karena gerbong P-nya mati, sudah pasti lampu semboyan juga tidak dapat dinyalakan, dan sepertinya di stasiun Madiun juga tidak tersedia gerbong khusus P, karena kelistrikan K1 membutuhkan daya listrik yang cukup besar, KMP3/KP3 pun tak kuat. Jalan satu-satunya adalah menunggu KA Sancaka di belakangnya.

KA Sancaka Pagi
KA Sancaka selalu memakai P, baik Sancaka 1 maupun Sancaka 2, karena jumlah kereta K1/eksekutifnya lebih banyak daripada K2/bisnis. Begitu KA Sancaka datang, langsung diformasikan set Argowilis diletakkan di depan, dan set Sancaka dibelakangnya, tapi tidak mungkin kan "menomorduakan" layanan kelas Eksekutif, karena jumlah penumpangnya yang lebih banyak, mungkin perimbangan untuk mengurangi jumlah kereta yang ditarik, maka set K2 Sancaka dilepas di Madiun dan sisa penumpangnya kelas K2-nya mungkin dipindahkan ke kelas K1. Mantab dah naik kelas walau hanya sesaat! Hehe.. Lalu bagaimana dengan nasib P dan K2 nya Sancaka?? Mungkin saja mereka dihantarkan ke Surabaya dengan KLB, saya tidak tahu pasti.

Stamformasi kombinir ini adalah CC20338 SDT double CC20306 BD degan full kelas eksekutif Argo Wilis dan Sancaka, total semuanya adalah 14 kereta!! 

Langsung saja, karena keterbatasan kemampuan kamera untuk memotret di malam hari, jadi ya divideokan saja.. Sekian telah membaca tulisan saya hari ini, matur tenkyu... ^_^



No comments:

Post a Comment

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih