Tuesday 15 March 2016

Kereta Baru! All New Executive Passenger Class Car

Perkeretaapian Indonesia semakin tahun semakin baik, pelayanan semakin prima meski harga masih tetap sama tingginya.. Hehe.. Tapi namanya kereta api mau bagaimana pun sudah menjadi sebuah menjadi moda transportasi terfavorit di Indonesia bagian Pulau Jawa dan Sumatera. Setiap jengkal masyarakat saat bepergian jauh sering memberikan prioritas pertama pilihan kendaraan yang nyaman untuk mereka, terlihat dari tak pernah sepinya jumlah penumpang kereta api rerata setiap harinya, bahkan malah penuh atau habis terjual tiketnya pada hari-hari weekend dan holiday season. Itu menurut saya sih secara umum... kurang tahu bagaimana kalo pendapatnya masyarakat lainnya...
Kalau menurut saya pribadi overall is okay but still I feel disappointed with low class passenger services. Layanan yang berbeda 180 derajat tapi harga 11-12 dengan yang mentereng, membuat peluang untuk saya dapat merasakan naik KA yang nyaman walaupun kelasnya ekonomi almost impossible. Apalagi kualitas pre-trip services khususnya bagi penumpang yang membawa kendaraan sepeda motor, jasa penitipannya menurut saya too worst! Keamanan asesoris pelengkapnya tak terjamin tapi tarif jasaselangit, ini yang bikin saya ingin naik KA tapi cuma terlintas dipikiran selama 5 menit saja! Hmm... Itu cuma efek dari pengalaman aja kok, don't worry about it.


K2 bisnis sebelum AC-isasi sarana penumpang
Salah satu dengan tekad pelayanan dari perusahaan yang terbentuk sejak era kepemimpinan direktur utama bapak Ignatius Jonan dulu, PT KAI ingin menghapus kelas bisnis yang dianggap "kelas nanggung", karena ada kelas eksekutif dan ada kelas ekonomi. Kelas bisnis yang sudah sejak dahulu memberikan layanan 'mirip' eksekutif namun dengan harga yang tidak sama dengan eksekutif maupun ekonomi, kelas bisnis bagaikan seseorang yang tidak memiliki pendirian yang pasti, karena bentuk layanan yang setengah-setengah itu. Maka dari itu perusahaan banyak memesan kereta ekonomi ke INKA, dimana sebagian kereta ekonomi yang baru itu hasil dari "menalangi" proyeknya kemenhub dalam pengadaan kereta ekonomi yang baru. namun tidak jadi dibeli, padahal pesanannya sudah jadi lebih dari 35 kereta! Jadilah...banyak bermunculan nama-nama KA baru kelas ekonomi tapi status KA komersial, sehingga kereta tersebut tarifnya tanpa subsidi. Namun KA baru ekonomi  ber-AC non subsidi ini pun tarifnya berbeda jauh dengan ekonomi non subsidi lainnya yang asalnya pernah dapat subsidi, meski sama-sama ber-AC! Kelas ekonomi (kalau saya bilang ini ekonomi plus yang minus, karena tempat duduk yang lebih lega namun juga lebih tegak) tapi tarif eksekutif...


Kereta ekonomi subsidi (yg lama), kapasitas banyak, agak sumpek tapi kursi masih lega. Tarif jarak jauh 70-160an.

Kereta ekonomi komersial, kapasitas turun, agak longgar tapi kursi tegak agak kaku. Tarif jarak jauh 200-350an.


K1 01604 Berbogie K10
Nah, tahun 2015.. entah tahun kemarin apa tahun 2014 saya lupa.. PT KAI memesan banyak kereta kelas eksekutif ke PT INKA. Tahun ini, setahu saya, sudah jadi 2 set kereta (1 set rangkaian terdiri 1 kereta P, 1 kereta M1, dan 9 hingga 10 kereta K1) dan sudah diuji coba lintas. Kereta ini merupakan tambahan armada untuk meningkatkan pelayanan angkutan kereta penumpang di Indonesia, khususnya masih di Pulau Jawa. Kurang tahu saya kalau nanti bakal dikirimkan ke Sumatera, bisa jadi kan? Kereta eksekutif dengan tahun MD (Mulai Dinas) 2016 ini punya banyak fitur baru, salah satunya jenis bogi yang sama sekali baru. Saya belum hafal tipenya, tapi kalau boleh saya menyebutnya bogie K10 dimana bogienya memiliki desain perpaduan antara bogie K5 dan bogie K8.


M1 01601

P 01601

Desain bogie baru yang saya sebut sebagai K10 ini mirip seperti K5, dimana ciri khasnya yaitu peredam kejut sekunder yang menopang badan kereta memakai jenis pegas ulir. Rangka bogie yang lurus mirip seperti K5, namun yang berbeda adalah pegas primernya yang berjenis pegas karet atau kalau bule bilang jenis conical rubber bounded. Tipe suspensi yang sama dengan bogie K8, dimana suspensi primernya juga menggunakan conical rubber bounded. Namun 2 jenis bogie ini berbeda, pada bogie K8 terdapat semacam 'swing-arm' yang gunanya meredam gerak horizontal badan kereta (atau gerak vertikal ya.. saya bacanya sumber sudah lama sih...), sedangkan pada bogie K10 tidak terdapat 'swing-arm' tersebut. Ada beberapa fasilitas baru lainnya, yaitu:
  • 4 monitor tv dalam 1 kereta (2 tergantung di tengah kabin)
  • foot-rest...dimana kereta K1 lama malah dihilangkan, bahkan pada K1 2009 original INKA terakhir yg dipakai Gajayana juga malah dihilangkan pasca PA
  • kamera CCTV di kabin... sebelumnya sudah banyak yang pasang, tapi yang original dari pabrik baru kali ini
  • kaca jendela hitam transparan tanpa jeda... desainnya mirip K1 spesial Argo Anggrek
  • LED train name indicator... ada di samping atas eksterior
  • bilik mushola... memberi kesempatan umat muslim yang ingin solat di kereta M1
  • jok penumpang bahan kulit... dengan desain baru
  • meja lipat... di kursi penumpang
  • bogie baru K10... 
  • etc..
*) sebagian fasilitas baru lainnya mungkin saya belum mengetahui, yang saya paparkan sebatas setahu saya setelah melihat dokumentasi rekan RF lainnya yang "beruntung" bisa pedekate sama kereta eksekutif baru itu.

KLB 10527 rentengan eksekutif baru....barusan buat belajar
Kemarin Jumat, 11 Maret 2016, rangkaian kereta eksekutif baru dengan nomor K1 01601-10, M1 01601, dan P 01601 ini dikirimkan dengan nomor KLB 10527 dari Balai Yasa Surabaya Gubeng setelah beberapa hari diinapkan disana, (kabarnya sih untuk dipelajari) ke tujuan Solo Balapan. Saya kurang tahu kenapa dikirimkan terus ke Solo, sepertinya ini kereta baru mau langsung dipakai untuk rangkaian Argo Dwipangga/Lawu, atau entah untuk apa saya tidak tahu. Bagaimana menurut rekan-rekan pembaca? Ada tambahan info? Monggo berpendapat.


2 comments:

  1. Maaf buat koreksinya, di K3 16 tidak ada footrest :) terus juga yg meja lipat itu bukan meja lipat tp tempat minum lipat yg letaknya di belakang kursi, klo meja minum di pinggir jendela itu sih ada di tiap kursi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf juga.. pembahasan saya pada artikel diatas adalah kereta kelas EKSEKUTIF gan.. bukan ekonomi. karena saat tersebut masyarakat persepuran juga belum pernah kenal yang kelas ekonomi. salam jalur lempeng :-)

      Delete

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih