Wednesday, 18 June 2014

Jalur Gresik "Mati Lagi"

Jalur mati kereta api memang sangat menarik untuk diperbincangkan, karena nilai sejarahnya yang sangat tinggi dan tidak semua orang, terutama pecinta kereta api, dapat menyaksikan masa-masa ketika sebuah jalur kereta api sedang berjaya dengan kereta api-kereta api yang mungkin tidak terlalu banyak namun berperan penting bagi perputaran roda perekonomian dan tercapainya hajat hidup masyarakat akan kebutuhan transportasi yang cepat dan murah di daerah yang dilalui.
Diaktifkannya kembali sebuah jalur kereta api mati atau non aktif, rasanya ibarat ada sebuah mesin waktu yang membawa kita kembali ke masa lalu ketika sebuah jalur KA masih aktif dengan sarana-sarana KA yang masih belum begitu maju, namun dengan perkeretaapian yang sudah modern seperti sekarang ini.

Beberapa waktu lalu, aku pernah dua kali menyusuri jalur mati di Gresik, yang sebagian jalurnya masih aktif demi angkutan barang yang disuplai oleh industri di Gresik, terutama komoditas dari Semen Gresik yang memiliki andil cukup besar dalam kelangsungan hidup KA barang di Gresik. Jalur kereta api di Gresik ini membentang dari stasiun Kandangan di jalur aktif, memanjang ke stasiun Indro, stasiun Gresik hingga menyatu kembali dengan jalur aktif di stasiun Sumari, antara stasiun Cerme dan stasiun Duduk. Sebagian jalur telah mati sejak lama dan tak pernah aktif lagi, hingga hanya menyisakan railbaan yang hampir semuanya menjadi jalan desa dan banyak plang aset PT KAI, yaitu jalur dari stasiun Sumari hingga stasiun Gresik. Sebagian jalurnya, yaitu antara stasiun Indro dan stasiun Kandangan, masih aktif untuk memfasilitasi angkutan barang semen. Jalur ini pun laksana hidup segan mati pun tak mau, karena angkutan semen juga semakin menurun, sementara belum ada industri komoditas lainnya yang berminat menggunakan jasa kereta api.

Jalur KA Indro-Kandangan ini pun sempat "mati" sebanyak dua atau beberapa periode, saat aku mengunjunginya kesana pun tak pernah sekalipun berjumpa dengan KA yang berdinas kesana. Karena memang Semen Gresik yang kini sudah jarang memproduksi semen, meski jalur KA berstatus aktif atau operasional setelah mengalami pergantian bantalan dan rel.

Sebuah kabar mengejutkan, per 1 Juni 2014 atau hari pertama pemberlakuan Gapeka 2014, jalur Indro-Kandangan dinyatakan "ditutup untuk sementara", ini artinya jalur KA itu sudah menjadi jalur mati lagi. Ketika sebuah jalur mati yang sudah dihidupkan lagi dan hendak dioperasionalkan (jalur Sidoarjo-Tulangan-Tarik), jalur aktif ini harus mati lagi untuk jangka waktu yang tidak diketahui.

Pengalamanku menyusuri jalur mati di daerah Gresik pernah kuceritakan di Jalur Mati Sumari-Gresik, silahkan berkunjung meluangkan waktu sejenak untuk membaca pengalamanku menyusuri jalur mati itu. :-)







No comments:

Post a Comment

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih