Friday, 13 July 2012

BB 303

BB30330 ketika masih dengan livery pertamanya
BB303 adalah lokomotif keempat jenis diesel-hidrolik dalam keluarga lokomotif tipe 'BB' dan merupakan loko DH kedua yang dibeli PJKA dari perusahaan Henschel, Jerman. Jumlah unit BB303 yang dibeli jauh lebih banyak dari pendahulunya, BB302, yaitu 57 unit yang dibagi dalam 6 tahap. Tahap pembuatan dan pendinasan BB303 terbagi di tahun 1973 (nomor 1-15), tahun 1975 (nomor 16-19), tahun 1976 (nomor 20-21), tahun 1978 (nomor 22-37), tahun 1980 (nomor 38-42), dan yang terakhir tahun 1984 (nomor 43-57).

Di masa kejayaan, lokomotif ini dialokasikan di banyak dipo lokomotif di Jawa dan Sumatera, yaitu dipo lokomotif Medan, Solok, Padang, Tanah Abang, Bandung, Cepu, dan Jember, yang pada waktu itu banyak lintas jalan relnya yang masih rendah kekuatan tekanan gandar jalan relnya. Seiring peningkatan kekuatan tekanan gandar jalan rel, lokomotif ini semakin tidak efektif. Hingga saat ini jumlah loko BB303 semakin berkurang karena banyak diantaranya yang mengalami kerusakan, sehingga lokomotif ini banyak yang masuk daftar afkir dan komponennya badan atau mesinnya banyak yang digunakan untuk menggantikan komponen BB303 yang lain, akibat pabrik pembuatnya tidak lagi membuat komponen suku cadangnya.

Ada salah satu loko BB303 yang sangat dikenal karena terlibat dalam tragedi kecelakaan kereta api yang terbesar dalam sejarah perkeretaapian Indonesia, yaitu BB30616 yang terlibat tabrakan dengan BB30616 antara KA 220 dan KA 225 di daerah Bintaro. Karena begitu banyak korban penumpang yang tewas ditempat mencapai lebih dari 150 orang, peristiwa tersebut masih dikenal hingga saat ini sebagai Tragedi Bintaro.

Spesifikasi teknis BB303

Identitas Produksi
Kode model loko___: DHG1000BB
Desain angkutan___: universal (barang dan penumpang)
Dimensi
Lebar sepur_______: 1067 mm
Panjang bodi______: 11200 mm
Jarak coupler_____: 12320 mm
Lebar bodi_______: 2800 mm
Tinggi bodi_______: 3690 mm
Jarak gandar______: 2200 mm
Jarak pivot_______: 5800 mm
Diameter roda traksi: 904 mm
Diameter roda idle__: - mm
Tinggi coupler_____: 770 mm
Berat kosong______: 40,9 ton
Berat siap________: 44 ton
Berat Adhesi______: 44 ton
Mesin dan converter
Tipe mesin________: MB 12 V493 TZ10 (nomor 01-42), MTU 12V 396 TC42 (nomor 43-57)
Jenis____________: 4 tak, turbocharger
Daya output_______: 1010 hp
Daya ke converter__: 940 hp
Jumlah converter___: 1
Tipe converter_____: Voith L520 rU2
Rasio roda gigi_____: -
Kemampuan
Kecepatan maksimum: 90 kmh
Adhesi maksimum___: 8998 Kgf
Kecepatan kontinu__: 14 kmh
Radius terkecil_____: 80 m
Kapasitas
Bahan bakar______: 1700 lt, HSD
Pelumas mesin____: 170 lt
Pelumas transmisi__: - lt
Radiator_________: - lt
Pasir____________: 285 lt
Sistem rem
Sistem rem_______: udara tekan, parkir
Tipe kompresor___: Knorr VV 450/150-10




Referensi: "LOKOMOTIF DAN KERETA REL DIESEL DI INDONESIA edisi 2 (Ir. Hartono AS, MM)"

No comments:

Post a Comment

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih