Monday, 3 October 2011

CC203

CC20324 salah satu loko yang pernah diandalkan
untuk dinasan KLB RI-1

CC203 merupakan lokomotif pengembangan dari seri CC201. Pada dasarnya CC203 memiliki basis yang sama dengan CC201, hanya saja CC203 memiliki kabin yang lebih luas, daya yang lebih besar, shorthood aerodinamis, dan memiliki sistem Multiple Unit yang terpasang sejak pertama kali dibuat di pabriknya, General Electric, USA. Tidak cukup hanya fungsi MU, di CC203 juga terdapat fasilitas AC. Sangat disayangkan, sekarang kesemua loko CC203 sistem Multiple Unitnya telah tidak berfungsi alias telah dimatikan, berawal dari ketidaksengajaan karena PLH dan karena "malas" diperbaiki, akhirnya fungsi MU pada keseluruhan CC203, khususnya di Pulau Jawa, tidak bisa digunakan lagi. AC-nya juga sengaja dilepas dengan dalih membuat masinis mengantuk ketika berdinas.

GE U20C (CC20342 jika terdapat di Indonesia)
milik perusahaan KA di Thailand, yang sekarang
telah menjadi perusahaan KA di Australia
Pengadaan CC203 pertama tahun 1995, CC203 dibuat langsung dipabriknya di Amerika, namun di tahun-tahun selanjutnya hanya didatangkan komponen pentingnya saja, seperti mesin, generator, dan sisa komponen lain seperti rangka, bogi, dan bodi dibuat oleh PT INKA Madiun. Keberadaan CC203 di Indonesia ada 41 unit dengan pembagian 37 unit di Pulau Jawa dan 4 unit di Pulau Sumatra yang merupakan lokomotif milik perusahaan non-jasa, PT Tanjung Enim Lestari (PT TEL), khusus untuk menarik rangkaian Pulp atau bahan baku kertas, namun prasarana dan operasionalnya tetap dari PT Kereta Api Indonesia (persero). Thailand pernah memesan 1 lokomotif model GE U20C yang sejenis dengan CC203 untuk lokomotif langsir di pelabuhan. Namun tidak lama lokomotif itu dilego dan akhirnya dibeli oleh perusahaan KA di Australia.


Spesifikasi teknis CC203

Identitas Produksi
Kode model loko___: GE U20C
Desain angkutan___: universal (barang dan penumpang)
Dimensi
Lebar sepur_______: 1067 mm
Panjang bodi______: 14135 mm
Jarak coupler_____: 15214 mm
Lebar bodi_______: 2642 mm
Tinggi bodi_______: 3637 mm
Jarak gandar______: 3505 mm
Jarak pivot_______: 7680 mm
Diameter roda traksi: 914 mm
Diameter roda idle__: - mm
Tinggi coupler_____: 775 mm
Berat kosong______: 78 ton
Berat siap________: 84 ton
Berat Adhesi______: 84 ton
Mesin dan converter
Tipe mesin________: GE 7FDL8
Jenis____________: 4 tak, turbocharge 2 phase
Daya output_______: 2250 hp
Daya ke converter__: 2100 hp
Jumlah traksi motor_: 6
Tipe traksi motor___: 5 GE 761 A9
Rasio roda gigi_____: 90:21
Tipe converter_____: GE 5 GT 581
Kemampuan
Kecepatan maksimum: 120 kmh
Adhesi maksimum___:14500 Kgf
Kecepatan kontinu__: 24 kmh
Radius terkecil_____: 56,7 m
Kapasitas
Bahan bakar______: 3028 lt, HSD
Pelumas mesin____: 984 lt
Radiator_________: 681 lt
Pasir____________: 510 lt
Sistem rem
Tipe sistem rem___: udara tekan, dinamik, parkir
Tipe kompresor___: WBO, Gardner Denver


Referensi: "LOKOMOTIF DAN KERETA REL DIESEL DI INDONESIA edisi 2 (Ir. Hartono AS, MM)"

6 comments:

  1. Thailand ? ICTSI itu perusahaan Filipina

    ReplyDelete
  2. Maaf om,sejak awal u20c yg di filipina nggak pernah memakai nomor seperti di indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon maaf juga, saya juga nggak menyebut lok U20C eks Filipina yg sekarang milik salah satu perusahaan KA swasta di australia itu beridentitas CC203... Saya bilang "sejenis" lok CC203

      Delete
  3. Maaf om,sejak awal u20c yg di filipina nggak pernah memakai nomor seperti di indonesia

    ReplyDelete
  4. Maaf om,sejak awal u20c yg di filipina nggak pernah memakai nomor seperti di indonesia

    ReplyDelete

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih