CC20407 modifikasi dari CC20112 meskipun punya nomor alay CC2040307 yang berarti buatan 2003, tapi usia sebenarnya lebih dari 30 tahun! |
Pada awalnya, PT KAI tidak langsung memesan CC204 pada PT GELOKINDO (General Electric Locomotive Indonesia, GE yang bekerjasama dengan INKA), tapi dengan membeli teknologinya untuk diterapkan pada CC201 yang ada. PT KAI pada waktu itu memilih loko CC201 batch awal (buatan 1977) dan batch 2 (buatan 1978) yang memiliki kondisi fisik yang masih bagus (menurut perusahaan), kemudian loko CC201 yang terpilih dimodifikasi dengan cara mengganti unit mesin dengan yang baru, dan mengganti generatornya yang sebelumnya bertipe DC menjadi AC. Selain itu, perubahan juga terjadi pada penempatan filter udara mesin menjadi lebih mendekat ke kabin masinis.
Kesuksesan CC204 generasi pertama, mendorong PT KAI memesan CC204 baru dengan model yang mirip dengan CC203. CC204 yang baru tersebut menggunakan material yang dibuat di negeri sendiri, namun mesin dan generatornya masih mengimpor dari Amerika, dari pabrik asalnya disana. Kelebihan CC204 batch 2 ke atas ini adalah kemampuan fungsi Multiple Unit agar dapat mengoperasikan 2 lokomotif CC204 dalam 1 kendali dan performanya yang melebihi CC203, meskipun dengan daya yang sama. Terbukti dari hasil uji coba yang pernah dilakukan di daop 2, dengan KLB rangkaian KA Turangga (1 BP, 1 KM, 10 K1) dan 2 lokomotif CC204 baru. Tanpa diaktifkan fungsi Multiple Unitnya, 1 unit CC204 mampu "beratraksi" di lintasan pegunungan daop 2 dari Bandung ke Cipendeuy PP yang terkenal dengan kemiringan rata-rata 25 permil disertai banyak tikungan yang membuat KA hanya diperbolehkan berjalan dengan taspat tidak lebih dari 40 km. 12 unit kereta ditambah 1 loko idle bebannya sama dengan 15 unit kereta kosong!
Kini PT KAI memiliki armada 37 unit CC204, dimana 4 diantaranya dengan nomor CC204 31-34 berada di divre 3 Sumatera Selatan untuk dinasan KA batubara disana.
Spesifikasi teknis CC204
Identitas Produksi
Kode model loko___: GE U20C-EMP dan GE U18C-MmiDimensi
Desain angkutan___: universal (barang dan penumpang)
Lebar sepur_______: 1067 mmMesin dan converter
Panjang bodi______: 14135 mm
Jarak coupler_____: 15214 mm
Lebar bodi_______: 2642 mm
Tinggi bodi_______: 3637 mm
Jarak gandar______: 3505 mm
Jarak pivot_______: 7680 mm
Diameter roda traksi: 914 mm
Diameter roda idle__: - mm
Tinggi coupler_____: 775 mm
Berat kosong______: 78 ton
Berat siap________: 84 ton
Berat Adhesi______: 84 ton
Tipe mesin________: GE 7FDL8Kemampuan
Jenis____________: 4 tak, turbocharge 2 phase
Daya output_______: 2250 hp (GE U20C-EMP), 1950 hp (GE U18C-Mmi)
Daya ke converter__: 2100 hp (GE U20C-EMP), 1825 hp (GE U18C-Mmi)
Jumlah traksi motor_: 6
Tipe traksi motor___: 5 GE 761 A9
Rasio roda gigi_____: 90:21
Tipe converter_____: GE 5 GT 581
Sistem komputer___: Sirius BrightStar
Kecepatan maksimum: 120 kmhKapasitas
Adhesi maksimum___:14500 Kgf
Kecepatan kontinu__: 24 kmh
Radius terkecil_____: 56,7 m
Bahan bakar______: 3028 lt, HSDSistem rem
Pelumas mesin____: 984 lt
Radiator_________: 681 lt
Pasir____________: 510 lt
Tipe sistem rem___: udara tekan, dinamik, parkir
Tipe kompresor___: WBO, Gardner Denver
Referensi: "LOKOMOTIF DAN KERETA REL DIESEL DI INDONESIA edisi 2 (Ir. Hartono AS, MM)"
No comments:
Post a Comment
Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih