Monday, 12 June 2017

Si Kuning Ngagetin


Siang itu, Minggu (11/6/17), saya baru aja selesai interview bersama Rozi dan Hafid, mahasiswa Sejarah di Unair dan Pendidikan di Unesa, di Wifi Corner Telkom A Yani Tulungagung. Menyalakan kipas sembari rebahan sebentar di kasur ruang tengah, cuma sekedar melepas lelah sesaat aja setelah interview yang berlangsung sejak pagi itu demi mengumpulkan referensi untuk skripsinya Rozi yang bertema sejarah jalur mati di Tulungagung. Tak sampai 1 menit berbaring saya terkejut ada info KLB genap baru saja berangkat Ngujang, sontak saya terbangun dan ringkas kembali perlengkapan hunting yang baru aja saya bongkarin dan bergegas pergi lagi..

KLB MTT dan PBR
Awalnya saya mengira ini KLB berlokomotif, saya piker sia-sia saja kalau saya kejar ke stasiun TA karna pasti KA sudah dekat Tulungagung. Jadi saya langsung menuju lintas di selatan perumahan, timurnya sinyal muka agak jauh. Tiba di dekat PJL tak berpintu desa Bago, saya nungguin disana sampai sekitar 5 menit disana. Saya heran, kok lama sekali ini kereta di TA? Akhirnya saya pergi ke stasiun TA lewat jalan-jalan kampong menyusuri pinggir jalur KA, barangkali KLB masih di stasiun KLBnya. Masih sampai di PJL Bago dekat sinyal masuk TA pihak Sumbergempol, belum juga saya nyebrang jalan keluar dari jalan kampong dekat sana, genta berbunyi dua kali tanda KA akan berangkat dari stasiun Tulungagung menuju ke timur. Akhirnya saya bergegas kembali ke titik pertama tadi, karna disana ada lokasi yang agak luas. Setibanya disana, ternyata lampu PJL otomatisnya sudah menyala merah tanda KA akan lewat.. Damn! Telat dah dan setengah tertipu.. Ternyata bukan KLB yang berangkat, tapi Dhoho 414! Loh, lha terus kemana KLBnya??

PBR 400U, 4 gandar 2 bagian unit
Nggak kecewa begitu saja, saya pergi ke stasiun TA dan bener aja, KLBnya adalah KLB MTT dan PBR yang baru, saat itu sudah nangkring di jalur 3 stasiun TA. Melihat dia dimasukkan jalur 3, waah ini kayaknya bakal agak lama dia disana, pasalnya ini waktunya rush hour, jam sibuk KA jarak jauh lewat siang hari. Dengan mesin yang masih menyala belum tentu KLB ini hanya sampai di stasiun Tulungagung, mungkin hingga ke stasiun Blitar karna disana another base of Daop 7. Karna sudah jam nya kedatangan KA Kahuripan 181, melipirlah saya ke PJL 249 sambil hunting Kahuripan berangkat nanti. Motret di dekat ornament ikan di PJL sudah terlalu mainstream, lagi panas-panasnya pula. Nyari tempat yg agak teduh di depan mini resto dan dekat penjual es degan. Oh meen.. ujian puasa nih.. Hahaha...

KA Kahuripan melintas PJL 249 pasar sore

Setelah Kahuripan berangkat, saya tengok ke belakang stasiun, lewat gerbang masuk ke kantor resort JJ. Widiih... Beneran sama PBR yang baru! Desain PBR yang baru ini cukup berbeda dari PBR yang terdahulu, lebih besar dan bergandar 4 dengan fisik unit terbagi 2 bagian. Sedangkan MTTnya memiliki teralis yang melindungi kaca jendela. Sepertinya ini MTT dan PBR yang baru tiba di Indonesia tahun ini. mendengar deru mesin PBRnya yang masih menyala, kayaknya ini KLB mau berangkat ke Blitar. Langsung saya pergi nyegat di percab Tulungagung. Nungguin beberapa menit disana, datanglah KA 415 yang dimasukkan ke jalur 2. Waah silang susul 3 nih.. penuh jalur di stasiun Tulungagung yang memang tersisa 3 jalur saja. Tak lama setelah itu datanglah KA 94 Malioboro Ekspress siang.
Dhoho 415 memasuk stasiun Tulungagung

KA 94, KA 415 dan KLB

Di Gapeka 2017 ini, stasiun Tulungagung memang sangat sibuk di jam siang, karna semua KA sekarang harus datang tepat waktu. Di jam siang, stasiun Tulungagung melayani Kahuripan 181, 1 persilangan resmi Dhoho 415 dan Malioboro Ekspres 94 (bener begitu kayaknya...) dan Brantas 175. KA Brantas ini pun bersilang resmi di Sumbergempol dengan KA 94, otomatis jeda waktunya sekitar 10-20 menitan saja. KA Malioboro berangkat, beberapa menit kemudian datanglah Brantas 175. Dengan taspat lintas yang mencapai 90 km/jam, Sumbergempol-Tulungagung itu tak membutuhkan waktu yang lama. Setelah KA Brantas 175 diberangkatkan, KLB MTT pun diberangkatkan dari jalur 3 stasiun Tulungagung. (ew/ri)






No comments:

Post a Comment

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih