Ya, hari ini adalah Sabtu, 1 April 2017, tepat hari ini mulai pukul 00.00 dini hari tadi Gapeka (Grafik Perjalanan Kereta Api) 2015 resmi berakhir. Tepat saat itu juga Gapeka baru 2017 mulai berlaku. Sudah 2 tahun penuh Gapeka 2015 berlaku untuk daop dan divre dengan penuh perubahan-perubahan beberapa jadwal KA oleh adanya perubahan atau perkembangan KA, baik dari prasarana yang semakin baik, semakin lancar lalu lintas KA, jalur ganda yang mulai diaktifkan, semakin tepat waktunya perjalanan KA, dan bertambahnya jumlah KA baru dengan status KLB. Di dalam Gapeka 2017 kini KA-KA baru yang tadinya berstatus KLB mulai dijalankan secara reguler, mengubah nomor 10ribuan atau nomor dengan tambahan huruf di belakang nomor, menjadi nomor-nomor reguler sesuai dengan kelasnya.
Banyak KA-KA baru yang dijalankan pada Gapeka 2015 di beberapa rute, namun yang saya ketahui hanya beberapa, dan beberapa yang baru itu ada di Jawa Timur dengan tipe KA jarak jauh (JJ). KA baru itu adalah:
- Ambarawa Ekspress (Semarang-Sb Pasarturi PP)
- Ranggajati (Jember-Cirebon PP)
- Mutiara Selatan ekstensi Malang (Bandung-Sb Gubeng-Malang PP)
Mulai hari ini, KA-KA baru tersebut resmi menjadi KA reguler di Gapeka 2017. Namun tidak hanya itu yang baru, seiring bertambah jauhnya wilayah Daop 7 Madiun yang memanjang di wilayah selatan ke timur hingga stasiun Wlingi (bertambah 4 stasiun), kini stasiun Blitar menjadi salah 1 stasiun kelas besar baru Daop 7. Oleh karena itu, menyambut status baru stasiun besar Blitar yang sebelumnya berada dibawah Daop 8 Surabaya, dipo lokomotif serta kelengkapannya direvitalisasi. Bangunan dipo lokomotif, turn table, dan dipo kereta juga diperbarui. Namun sayangnya, eks dipo kereta yang berada di timur stasiun tidak ikut direvitalisasi, sebagai gantinya, dipo kereta berada di sebelah dipo lokomotif Blitar. KA-KA kebanggaan Daop 7 pun bertambah jauh rutenya.
Hari ini, pagi hari tadi, 3 KA ekonomi jarak jauh berdipo induk MN, yaitu Krakatau, Brantas, Kahuripan dikirimkan berurutan sesuai kedatangannya di Gapeka 2015 terakhir di Kediri, ke stasiun Blitar dengan nomor KLB 10026 Krakatau, KLB 10028 Brantas, dan KLB 10030 Kahuripan. Sangat disayangkan 2 dari 3 KLB itu tidak dapat saya abadikan, hanya KLB Brantas saja, itu pun saya nyaris ketilapan karena datang lebih awal dan yang seharusnya silang di Ngadiluwih menjadi di stasiun Kras. Jadi, ketiga KA tersebut yang sebelumnya bermula di stasiun Kediri menjadi di stasiun Blitar. Itu artinya lintas Kediri-Blitar bertambah 6 perjalanan (3 trip PP). Semakin ramai saja ya! Hehe..
Tidak hanya semakin ramai, kini lintas Kediri-Blitar pun semakin kencang dengan ditingkatkannya Puncak Kecepatan (PK) lintas dari 75 km/jam menjadi 90 km/jam! Wew... belum pernah lintas kantung sekencang itu, pasti petak jalan dengan lintasan lurus seperti Blitar-Tulungagung dan Tulungagun-Kediri banyak digeber maksimal nih... tentu masih dalam batasan yang ada di rangkaian KA, bergantung trainmark yang ada. Kalau trainmark E bisa saja digeber maksimal, karna batasnya juga 100 km/jam. Peningkatan PK dilakukan seiring telah siapnya jalan rel di lintas Kediri-Blitar hingga Wlingi dengan telah upgrade-nya rel menjadi R54 (entah tipe R54 atau R42) dan bantalan dengan tipe penambat rel pandrol. Jalurnya pun sudah rata dan mulus, sehingga KA mampu digeber kecepatan tinggi.
No comments:
Post a Comment
Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih