Friday 30 June 2017

Ending Krakatau Ekspress

Perkembangan bisnis angkutan jasa beberapa bulan ini semakin ramai, hampir di semua moda semakin banyak perubahan positif yang terjadi. Moda transportasi bus kini mulai menawarkan fasilitas baru bus Super High Deck (SHD, semoga bener itu kepanjangannya) dimana posisi kabin penumpang lebih tinggi dari pada umumnya. Juga ada fasilitas bus tingkat alias double decker, dan gilanya bus ini juga melayani rute jauh! Kereta api juga mengalami perkembangan, kemunculan sarana K3 baru berlabel "premium" yang mencapai lebih dari 3 set menambah jadwal perjalanan KA di Jawa. Namun dalam perkembangan pelayanan ini, KA juga tak lepas dari kemunduran layanan di sisi lainnya.


Krakatau. Tidak ada RF yang tidak mengenal KA yg memakai nama sebuah gunung yg berada di tengah selat Sunda dg letusan maha dahsyatnya pada tahun 1883 itu. Sejak kelahirannya, KA Krakatau Ekspres langsung menyandang predikat KA dengan rute terjauh di Indonesia, mengalahkan "juara bertahan" KA Matarmaja dan Gajayana. Tapi "kejayaan" itu tidak lama, hanya bertahan 1 Gapeka saja. Gapeka 2017 ini KA Krakatau yang semakin jauh rutenya karena start dari stasiun Blitar, beberapa hari yang lalu PT KAI mengumumkan pengurangan panjang relasi hanya sampai di stasiun Pasarsenen. Pemendekan ini berlaku per 17 Juli 2017 yang sedihnya lagi, sekaligus nama KA Krakatau berubah menjadi Singasari! Nah loh..

Kenapa harus "Singasari"? Bukankah KA ini tidak sampai ke Malang, apa tidak ada nama lain yang lebih relevan dengan rutenya yang ada? Tunggu sebentar..

Dalam sejarah perkeretaapian Indonesia, nama "Singasari" atau "Singosari" yang digunakan untuk penamaan kereta api hanya digunakan 2 kali saja, dan semuanya adalah KA yang beroperasi di daop 8 dengan base stasiun Malang. Masih ingat Singosari Ekspress (SE) dan Senja Singosari (SS)? SE beroperasi dalam rute Surabaya-Malang dengan status PLB yang memanfaatkan rangkaian istirahat KA Mutiara Selatan. SS beroperasi dalam rute Malang-Pasarsenen yang 'mengorbankan' KA Senja Kediri yang diperpanjang rutenya dari rute semula Tulungagung-Pasarsenen. Kedua KA tersebut punya 1 kesamaan: usianya pendek. Dan believe it or not, kedua KA itu seolah hanya sbagai "nama transit" karena basis KA keduanya sama-sama segera berevolusi setelah menyandang nama "singosari". KA SE memasuki Gapeka 2017 dibakukan sebagai KA Mutiara Selatan rute baru Malang-Surabaya-Bandung PP yang pada awal kiprahnya sempat menimbulkan kontroversi karena mengubah layanan KA bisnis menjadi full economy class menggunakan rangkaian K3 baru MD 2016 yang terkenal sempit bangkunya dan ada "seat ratapan" tanpa jendela. Namun tak lama akhirnya Mutiara Selatan dikembalikan ke kelas bisnis dan kini menjadi mixed class bisnis-eksekutif. Tak seberuntung KA SE tadi, KA SS berbeda takdir. Kemunculannya yang bersamaan dengan lahirnya KA Majapahit yg merupakan pembakuan KA PLB lebaran harus rela dihapuskan untuk selama-lamanya guna mensukseskan penghapusan kelas bisnis yang dianggap kelas nanggung. Entah bagaimana sekarang nasibnya kereta K2 eks Senja Kediri/Senja Singosari ini, mgkin sebagian sudah berubah menjadi gerbong B atau on-process kereta wisata.

Setelah menganalisa sejarah KA yang berlabel "Singosari" tadi, mungkinkan KA Krakatau ini akan bernasib sama dengan KA Singosari yang lain yang namanya hanya sementara saja sebelum berganti rute atau layanan KA baru? Kita tidak bisa menarik kesimpulan meski hanya sementara saja. Tapi yang pasti saat ini KAI tengah menggodok peluang pengembangan layanan KA yang akan ditawarkan ke konsumen. Sebagai pecinta kereta api yang juga merupakan representasi masyarakat pengguna KA yang lebih dekat dengan dunia perkeretaapian, tentu kita punya harapan yang sama. Mau layanan KA yang bagaimanapun semoga tiketnya lebih terjangkau lagi, selama kelasnya masih ekonomi tapi harganya lebih murah dan tidak menyamai tarif batas bawah kelas eksekutif atau bisnis di rute yang sama atau terdekatnya.

So, KA Krakatau ekspres tinggal menghitung hari saja, nikmati aksi KA ini selagi menyandang nama Krakatau. Saya juga ingin mencoba lagi KA ini hingga ke Merak, tapi sayang sekali, karcisnya sangat tidak terjangkau untuk perjalanan jalan-jalan. Hiks.. (ew/ri)

No comments:

Post a Comment

Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih