BB20415 dipo induk Padang |
Lokomotif BB204 pada awal operasionalnya didinaskan untuk menarik rangkaian ZZOW untuk mengangkut batubara dari tambangnya didekat stasiun Sawahlunto, dimana spesifikasi gerbong ZZOW yg masih asli sejak era lokomotif uap, yaitu menggunakan tipe coupler ganco, sehingga jenis coupler yang dimiliki BB204 secara default juga berjenis ganco. Inilah keunikan utama yang lain, yang dimiliki BB204.
Lintasan operasional awal BB204 yang melewati jalan rel bergerigi, menjadikan loko ini memiliki roda gigi yang terpasang di tengah masing-masing gandar penggeraknya. Oleh karena itu, antara traksi motor dan gandar roda penggerak dihubungkan dengan batang gardan. Dengan kekuatan tekanan gandar jalan rel yang dilaluinya hanya mampu menahan hingga 11 ton saja, BB204 memiliki 1 bogi idle yang berfungsi untuk menahan berat total lokomotif agar tekanan gandarnya tidak lebih dari 11 ton.
PJKA membeli BB204 sebanyak 17 unit, yang datang si Indonesia selama 3 tahap, yaitu tahun 1981 dengan nomor 01-06, tahun 1983 dengan nomor 07-10, dan tahun 1993 dengan nomor 11-17. Namun sangat disayangkan, masa dinas lokomotif ini untuk angkutan batubara harus berakhir beberapa tahun kemudian setelah produksi batubara Sawahlunto habis. Sehingga jalan rel bergerigi yang ada terpaksa dinonaktifkan sementara, bahkan sebagian telah dinyatakan mati, dan loko-loko BB204 harus mangkrak, sementara sebagian BB204 yang lain digunakan untuk KA wisata danau Singkarak yang menggunakan kereta penumpang ber-coupler ganco. Hingga tahun 2007, jumlah loko BB204 yang masih bisa beroperasi hanya 12 unit, dari 14 unit yang ada, sedangkan sisanya telah afkir demi mensuplai suku cadang BB204 yang masih beroperasi karena pabrik SLM tidak lagi membuat suku cadangnya.
Pada tahun 2010-2011, untuk lebih memberdayagunakan loko BB204, PT KAI mengganti jenis coupler-nya menjadi tight-lock-coupler agar dapat digunakan untuk dinasan angkutan semen.
Spesifikasi teknis BB204
Identitas Produksi
Kode model loko___: HGm4/6Dimensi
Desain angkutan___: universal (barang dan penumpang)
Lebar sepur_______: 1067 mmMesin dan converter
Panjang bodi______: 12600 mm
Jarak coupler_____: 13500 mm
Lebar bodi_______: 2800 mm
Tinggi bodi_______: 3660 mm
Jarak gandar______: 2880/1600 mm
Jarak pivot_______: 7050 mm
Diameter roda traksi: 895 mm
Diameter roda idle__: 720 mm
Tinggi coupler_____: 760 mm
Berat kosong______: 52,8 ton
Berat siap________: 55 ton
Berat Adhesi______: 44 ton
Tipe mesin________: MTU 12V369TC 12Kemampuan
Jenis____________: 4 tak
Daya output_______: 1230 hp
Daya ke converter__: - hp
Jumlah traksi motor_: 4
Tipe traksi motor___: FLD 2057 A
Rasio roda gigi_____: -
Tipe converter_____: WG xy 450 dw 6, AC
Kecepatan maksimum: 60 kmhKapasitas
Adhesi maksimum___:8820 Kgf
Kecepatan kontinu__: 20 kmh
Radius terkecil_____: 80 m
Bahan bakar______: 1700 lt, HSDSistem rem
Pelumas mesin____: 200 lt
Radiator_________: - lt
Pasir____________: 80 kg
Tipe sistem rem___: udara tekan, pneumatic, parkir
Tipe kompresor___: -
Referensi: "LOKOMOTIF DAN KERETA REL DIESEL DI INDONESIA edisi 2 (Ir. Hartono AS, MM)"
Ralat mas, nomer 11-17 itu udah pembelian dari PERUMKA dan taunnya udah 1993 serta gerbong yg digunakan itu KKBW Eks Talbot dan INKA. Tks...
ReplyDeleteoh iya mas Maulana_BB204, segera dikoreksi..
ReplyDeleteMerek S35 apa ya?
ReplyDeletewah saya tidak tahu detil merek klaksonnya..
Delete