BB30125 milik dipo induk Madiun kini kembali mengenakan livery pertamanya |
Dari uraian diatas, jika dibaca dengan teliti mungkin akan menimbulkan rasa penasaran pada lokomotif BB301. Ya! Lokomotif BB301 milik PJKA ini tidak ada nomor urut inventaris 46-50.
Lokomotif BB301 ini memang memiliki sejarah yang unik sejak ada di Indonesia. Ketika pembuatan BB301, terjadi kesalahan dalam pencatatan pemesanan lokomotif di perusahaan Fried Krupp. Kala itu ada 2 negara yang memesan lokomotif yang memiliki ciri-ciri fisik seperti BB301, yaitu Indonesia dan India. Namun dari pemesanan tersebut, India memesan lokomotif dengan spesifikasi yang berbeda dari Indonesia, meskipun ciri fisik dari luar terlihat sama. Setelah selesai dibuat dan dikirimkan ke Indonesia dengan nomor urut lokomotif 46-50, pabrik Fried Krupp menyadari telah terjadi kesalahan manufaktur lokomotif, dari yang seharusnya lokomotif tersebut dibuat untuk India, tetapi dikirimkan ke Indonesia.
Namun, pada lokomotif yang salah spesifikasi, yang telah dikirimkan ke Indonesia, memiliki tulisan penunjuk panel dan indikator yang berbahasa Indonesia. Jadi, setelah disadari terjadi kekeliruan manufaktur lokomotif, perusahaan Fried Krupp melayangkan pemberitahuan untuk PJKA bahwa BB301 46-50 merupakan lokomotif dengan spesifikasi yang dipesan oleh India, dan Fried Krupp mengirimkan 5 lokomotif yang sesuai dengan spesifikasi sebenarnya. BB301 46-50 yang pada saat itu telah digunakan operasionalnya, terpaksa harus dikapalkan kembali untuk dikirimkan ke India, dan PJKA menerima 5 lokomotif sesuai pesanannya. Karena pada saat itu BB301 46-50 telah masuk dalam daftar historikal inventaris lokomotif seri BB301, hingga saat ini BB301 nomor urut 46 sampai 50 tidak ada dimiliki olek PJKA (sekarang PT Kereta Api). Keunikan dari BB301 51-55, ketika didatangkan dari Jerman, tulisan penunjuk panel kendali dan indikatornya berbahasa India. Tentu saja membuat masinis yang menjalankannya kesulitan dalam operasional sehari-hari, tapi tidak lama setelah itu semua tulisan penunjuknya diganti dengan yang berbahasa Indonesia.
Spesifikasi teknis BB301
Identitas Produksi
Kode model loko___: M1500BBDimensi
Desain angkutan___: universal (barang dan penumpang)
Lebar sepur_______: 1067 mmMesin dan converter
Panjang bodi______: 11770 mm
Jarak coupler_____: 13380 mm
Lebar bodi_______: 2800 mm
Tinggi bodi_______: 3660 mm
Jarak gandar______: 2200 mm
Jarak pivot_______: 6000 mm
Diameter roda traksi: 904 mm
Diameter roda idle__: - mm
Tinggi coupler_____: 760 mm
Berat kosong______: 48 ton
Berat siap________: 52 ton
Berat Adhesi______: 52 ton
Tipe mesin________: MTU-MD 12V 583 TB10Kemampuan
Jenis____________: 4 tak
Daya output_______: 1480 hp
Daya ke converter__: 1300 hp
Jumlah converter___: 1
Tipe converter_____: Voith L630 rU2
Rasio roda gigi_____: -
Kecepatan maksimum: 120 kmhKapasitas
Adhesi maksimum___: 10920 Kgf
Kecepatan kontinu__: 19,5 kmh
Radius terkecil_____: 80 m
Bahan bakar______: 2000 lt, HSDSistem rem
Pelumas mesin____: 300 lt
Pelumas transmisi__: 500 lt
Radiator_________: 300 lt
Pasir____________: 300 lt
Tipe sistem rem___: Knorr VV 450/150-10
Referensi: "LOKOMOTIF DAN KERETA REL DIESEL DI INDONESIA edisi 2 (Ir. Hartono AS, MM)"
No comments:
Post a Comment
Ada pertanyaan, keluhan, sanggahan, kritik, atau pesan-pesan lainnya, tinggalkan komentar Anda dibawah ini. Terima kasih