Sunday 25 September 2011

CC204

CC20407 modifikasi dari CC20112
meskipun punya nomor alay CC2040307 yang berarti buatan 2003,
tapi usia sebenarnya lebih dari 30 tahun!
CC204 merupakan generasi lokomotif tercanggih yang dimiliki oleh PT KAI. Sekilas mirip dengan lokomotif dengan model yang sama, namun lokomotif yang mulai diterapkan teknologinya sejak tahun 2003 ini jelas berbeda dengan yang lain. Yang membedakan adalah ditanamkannya teknologi pintar mikrokomputer Sirius BrightStar yang dikembangkan oleh General Electric USA ke dalam lokomotif ini, yang memiliki kemampuan untuk mengatur keluaran daya yang dihasilkan oleh mesin per-percepatannya ke traksi motor, dan kehebatannya untuk mendeteksi/memitigasi kerusakan komponen lokomotif, sebelum kerusakan itu terjadi.

Pada awalnya, PT KAI tidak langsung memesan CC204 pada PT GELOKINDO (General Electric Locomotive Indonesia, GE yang bekerjasama dengan INKA), tapi dengan membeli teknologinya untuk diterapkan pada CC201 yang ada. PT KAI pada waktu itu memilih loko CC201 batch awal (buatan 1977) dan batch 2 (buatan 1978) yang memiliki kondisi fisik yang masih bagus (menurut perusahaan), kemudian loko CC201 yang terpilih dimodifikasi dengan cara mengganti unit mesin dengan yang baru, dan mengganti generatornya yang sebelumnya bertipe DC menjadi AC. Selain itu, perubahan juga terjadi pada penempatan filter udara mesin menjadi lebih mendekat ke kabin masinis.

Kesuksesan CC204 generasi pertama, mendorong PT KAI memesan CC204 baru dengan model yang mirip dengan CC203. CC204 yang baru tersebut menggunakan material yang dibuat di negeri sendiri, namun mesin dan generatornya masih mengimpor dari Amerika, dari pabrik asalnya disana. Kelebihan CC204 batch 2 ke atas ini adalah kemampuan fungsi Multiple Unit agar dapat mengoperasikan 2 lokomotif CC204 dalam 1 kendali dan performanya yang melebihi CC203, meskipun dengan daya yang sama. Terbukti dari hasil uji coba yang pernah dilakukan di daop 2, dengan KLB rangkaian KA Turangga (1 BP, 1 KM, 10 K1) dan 2 lokomotif CC204 baru. Tanpa diaktifkan fungsi Multiple Unitnya, 1 unit CC204 mampu "beratraksi" di lintasan pegunungan daop 2 dari Bandung ke Cipendeuy PP yang terkenal dengan kemiringan rata-rata 25 permil disertai banyak tikungan yang membuat KA hanya diperbolehkan berjalan dengan taspat tidak lebih dari 40 km. 12 unit kereta ditambah 1 loko idle bebannya sama dengan 15 unit kereta kosong!

Kini PT KAI memiliki armada 37 unit CC204, dimana 4 diantaranya dengan nomor CC204 31-34 berada di divre 3 Sumatera Selatan untuk dinasan KA batubara disana.

Spesifikasi teknis CC204

Identitas Produksi
Kode model loko___: GE U20C-EMP dan GE U18C-Mmi
Desain angkutan___: universal (barang dan penumpang)
Dimensi
Lebar sepur_______: 1067 mm
Panjang bodi______: 14135 mm
Jarak coupler_____: 15214 mm
Lebar bodi_______: 2642 mm
Tinggi bodi_______: 3637 mm
Jarak gandar______: 3505 mm
Jarak pivot_______: 7680 mm
Diameter roda traksi: 914 mm
Diameter roda idle__: - mm
Tinggi coupler_____: 775 mm
Berat kosong______: 78 ton
Berat siap________: 84 ton
Berat Adhesi______: 84 ton
Mesin dan converter
Tipe mesin________: GE 7FDL8
Jenis____________: 4 tak, turbocharge 2 phase
Daya output_______: 2250 hp (GE U20C-EMP), 1950 hp (GE U18C-Mmi)
Daya ke converter__: 2100 hp (GE U20C-EMP), 1825 hp (GE U18C-Mmi)
Jumlah traksi motor_: 6
Tipe traksi motor___: 5 GE 761 A9
Rasio roda gigi_____: 90:21
Tipe converter_____: GE 5 GT 581
Sistem komputer___: Sirius BrightStar
Kemampuan
Kecepatan maksimum: 120 kmh
Adhesi maksimum___:14500 Kgf
Kecepatan kontinu__: 24 kmh
Radius terkecil_____: 56,7 m
Kapasitas
Bahan bakar______: 3028 lt, HSD
Pelumas mesin____: 984 lt
Radiator_________: 681 lt
Pasir____________: 510 lt
Sistem rem
Tipe sistem rem___: udara tekan, dinamik, parkir
Tipe kompresor___: WBO, Gardner Denver


Referensi: "LOKOMOTIF DAN KERETA REL DIESEL DI INDONESIA edisi 2 (Ir. Hartono AS, MM)"

Saturday 24 September 2011

Cerita: Aku ingin pulang.

Hari ini, Sabtu, 24 September 2011. Hari ini akhirnya terlaksana, setelah sempat 2 minggu tertunda, pulang ke Tulungagung. Entah kenapa bulan ini aku sangat ingin pulang, rasanya kangen banget, gak kayak dulu-dulu.
Subuh aku sudah di stesen Wonokromo, sepeda seperti biasa aku taruh di penitipan. Sempatkan mampir beli pulsa dulu, lalu ke loket. Ternyata, stesen belum buka, jadi menunggu sekitar 2 menit di pintu masuk bersama sekitar 13 orang calon penumpang yg lain. Baru tau aku kalau subuh stesennya belum buka, padahal penumpang sudah datang, loket juga sudah buka, petugas loketnya lagi manasin komputer mungkin.. Begitu pintu dibuka, langsung para penumpang bejibun di loket. Aku beli karcis Penataran 957, aku sedang ingin naik Penataran, walaupun nanti harus beli karcis Dhoho di Blitar sebelum melanjutkan ke Ngunut. Tak lama karcis sudah di tangan, langsung masuk peron dan menuju mushola buat solat Subuh. Usai solat aku menunggu beberapa menit KA yg akan mengantarku pulang, di bangku paling utara, disebelah mas-mas yg lagi 'nyicil mati' menghisap rokok (sialan, aku keajak juga...!).
CC20403 Berdinas KA975/959 di Stasiun Blitar

Tepat 04.36, KA pertama yg berangkat, Komuter Susi. 5 menit kemudian Penataran masuk Wonokromo. Suatu kejutan, aku gak nyangka feelingku terjadi! Aku merasa KA ku ditarik CC204, dan ternyata CC20403 yang dinas! Asolole!! Aku langsung menuju kereta dan kursi paling belakang, tepatnya di K3-?!&#¥¤ kursi 24D. Apa-apaan ini, kode ID kereta sebelah dalam juga ikutan alay!! Menyedihkan sekali kereta api kita sekarang ini! Kereta pun berangkat dengan semangat, beberapa menit kemudian masuk Waru, ke sepur 2 buat bersilang Muttim malam dari Banyuwangi. Muttim malam didinas CC20424, kok enak ya, padahal CC204 yg dipinjam Muttim selalu pulang dengan kondisi 'sakit'!! Huufft...
CC20426 Dinas KA3514
2 stasiun terlewati, sebuah pemandangan menarik bikin hati trenyuh, melintas didepan mata. Seorang mbak yg menggendong anaknya, nyambi nyapu di kereta sambil nyusuin anaknya. Mengharukan sekali. Sayang, gambarnya tak berhasil diabadikan. Kembali ke KA. Diperjalanan sempat bersilang beberapa KA. Di Tanggulangin silang C4 26 ketelan.

Lepas Bangil ngantuk. Tidur ah... Gak terasa, bangun dah nyampek Lawang di menit 56 lepas jam 6 pagi. Bener2 tepat nih! 07.34 Penataran 975 lepas Malang Kota Baru. Penuh banget nih...udah sesek tapi masih sempat di senggol apem-apem cakep...anyet tenan...hehe. Banyak bener apem mahasiswi dari Tulungagungnya...wkwkwk...
Silangan ganda Pakisaji. Suwe banget, pertama silang tepat dengan Malabar, aku kira segera berangkat, tapi kok gak segera semboyan 35, ternyata sekalian nunggu silang Senja Kediri. Tapi percuma nih gak bisa keluar, g ada dokumentasinya. Huuufftt.. Udah lewat semua, 08.12 lanjut lagi 'jalan kura'nya, rel gede tapi enjot-enjot gak rata. Parah, g bisa ngebut! Padahal di petak Ngunut-Sumbergempol yg lebih parah aja bisa kenceng, ini gak bisa! Apa disengaja pelan ya? Soalnya daerah Pakisaji ke selatan hamparan sawah ijo-ijo nyegerin mata, tp panasnya bikin dahi mengkeret!!
.
.
Skitar jam 10.14 masuk Blitar, tak terasa udah beberapa kilometer lagi nyampe rumah ^^.. Penataran bersilang normal dg Dhoho dan *aplusan* nama KA. Mumpung masih tunggu waktu pergantian kru, nomor+nama KA, aku bergegas ke loket beli karcis Dhoho. Biarpun nanti tidak kena periksa, paling tidak aku udah membantu kelangsungan operasional KA. Sekejap karcis seharga 4000 sudah ditangan, yg aneh, karcisnya bukan buat KA 959, malah KA 970 tapi tujuannya Ngunut dan jam keberangkatnya punya Ikon...!
Tapi tak apalah...yg pnting batin ini "aman dan nyaman" dari tilangan kondektur.
Sekitar 20 menit kemudian, akhirnya aku mendarat di Ngunut. The end of my trip. Ibu, bapak, aku pulang... ;')
___________________________________
Ini ceritaku hari ini, apa ceritamu?

Thursday 22 September 2011

Resum JarKomPeng "Data Link Layer" 21/9/11

Data Link Layer

A. Tugas Link Layer
  • memindahkan datagram dari satu node ke node berikutnya melalui individual link dalam bentuk frame
  • individual link; link antar node mungkin berbeda protokol, misalnya link pertama adalah ethernet,  berikutnya frame relay
B.  Layanan Link layer
  • Framing; membungkus (encapsulate) datagram ke bentuk frame sebelum ditransmisi
  • Link Access; protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana frame ditransmisikan ke dalam link, seperti point-to-point atau broadcast
  • Reliable Delivery; menjamin pengiriman datagram melalui link tanpa error
  • Flow Control; setiap node memiliki keterbatasan buffer, link layer menjamin pengiriman frame tidak lebih cepat dari pemrosesan frame pada penerima
  • Error Detection; kesalahan bit akibat atenuasi sinyal atau noise dalam link, tetapi tidak meminta pengiriman ulang frame, dan frame yg salah akan dibuang
  • Error Correction; link layer tidak hanya mendeteksi, tetapi juga mengkoreksi kesalahan, tidak semua protokol mampu melayani, tergantung protokol yang digunakan
C. Protokol Multiple Access
Pada model transmisi broadcast, semua node berkesempatan yang sama untuk mengirim dan menerima frame
D. Teknologi Link Wireless
  • pembangunan=> teknologi frekuensi radio (RF) dan infra merah
  • teknik akses teknologi RF=> Multiple Access FDMA, TDMA, dan CDMA
E. Klasifikasi Protokol Multiple Access
1. Contentionless
Cara pengaksesan dimana waktu pengiriman user telah dijadwalkan untuk menghindari tabrakan paket data apabila beberapa user mengakses suatu kanal secara bersamaan
Cara penjadwalan
  • Fixed Assigment Schedulling; protokol ini mengalokasikan bagian yg bersifat tetap ke setiap user, dapat berupa time slot (TDMA) atau frekuensi (FDMA)
  • Demand Scedulling; protokol ini mengalokasikan jaringan ke setiap user yang memiliki paket data yg akan dikirimkan, terbagi atas token passing yg bertopologi RING atau BUS dan roll-cal polling topologi STAR
2. Contention
Waktu pengiriman dipilih secara acak dan tidak dilakukan penjadwalan pada transmisi paket sehingga tiap user bebas mengirim paket data kapan saja
Cara transmisi Contention: Repeated Random Access Protocol dan Repeated Random Access with Reservation
1. Repeat Random Access
Protokol dengan metode ALOHA, slotted ALOHA, dan CSMA (Carrier Sense Multiple Access). Metode CSMA merupakan teknologi yang sesuai untuk mengetahui jumlah node yg aktif, sehingga tidak perlu rekonfigurasi protokol bila terjadi perubahan node.
2. Random Access with Reservation
User yang berhasil mengirim paket data ke penerima, akan memperoleh kanal yang disebut reservasi, untuk pengiriman selanjutnya. Jika telah selesai, user akan menghentikan reservasi agar kanal dapat digunakan user lain.
3. Protocol CDMA
Berada di antara Contentionless dan Contention, dan dibedakan berdasarkan kode.
  • Kode digunakan untuk mentransformasikan sinyal user ke dalam spektrum
  • Beberapa sinyal spread spektrum akan tiba di penerima, dan penerima menggunakan kode yg sama untuk mentrasformasikan ke bentuk aslinya
  • Hanya sinyal yg diinginkan yg dapat ditransform, sedangkan sinyal lain dianggap noise dan diabaikan


4. Channel Partitioning Protocol
  • TDM (Time Division Multiplexing)
  • FDM (Frequency Division Multiplexing)
  • CDMA (Code Division Multiple Access)
5. Random Access Protocol
  •  Slotted ALOHA untuk satellite communication

  • ALOHA untuk satellite communication

  • Detection (CSMA/CD) untuk LAN
  • Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance (CSMA/CA) untuk Wireless Communication
 F. Ethernet
Teknologi jaringan yang dibuat dan dipatenkan oleh perusahaan Xerox, pertama kali diusulkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972

 Beberapa hal tentang Ethernet
  • Adalah implementasi metoda CSMA/CD
  • Kecepatan transmisi sampai 10 Mbps (Ethernet), 100Mbps (Fast Ethernet), 1 Gbps (Gigabit Ethernet)
  • Distandarkan oleh IEEE sejak 1978 dengan nama IEEE 802.3
  •  




 G. Standarisasi Ethernet











Kabel Coaxial untuk topologi BUS



Kabel UTP Cross-Over

Kabel Fiber-Optic

 
Kabel UPT Straight-Over